Hits: 34

Amsal berulang kali mengatakan kepada kita bahwa seperti manusia pada umumnya, hikmat berseru-seru agar anak-anak manusia mendengarkan-Nya, lebih jelas di sini menyatakan Ia mengasihi orang yang mengasihi-Nya, dan orang yang tekun mencari Dia akan mendapatkan-Nya. Dan lebih dari itu memberitahukan kita: “Tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah (1Kor. 1:24). Yesus di dalam Perjanjian Baru adalah hikmat yang dikatakan di sini. Yang dijanjikan itu seperti yang terjadi pada Adam dan Zakheus.

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, satu hal yang berbeda dari binatang lain, yaitu manusia menemukan bahwa dalam jiwanya ada kekosongan dan kebutuhan yang sulit dikatakan, dan mereka berusaha untuk mengisinya. (Kej. 3:7-8) Seperti Adam menggunakan daun pokok ara sebagai pakaian untuk menutupi kegagalannya, tetapi itu tetap tidak dapat menyelesaikan masalahnya. Lalu terbukalah mata mereka berdua dan mereka baru sadar bahwa pikirnya mereka bisa mendapatkan kemuliaan yang mereka inginkan. Namun mereka menemukan bahwa mereka tidak mendapatkannya, sebaliknya, mereka telah kehilangan kemuliaan semula yang Tuhan berikan ketika Tuhan menciptakan mereka, dan mereka jatuh ke dalam ketelanjangan yang sangat memalukan. Karena itu, mereka menggunakan daun pohon ara membuat pakaian untuk menutupi keburukannya dirinya, tetapi hasilnya tetap gagal, selanjutnya manusia ingin bersembunyi untuk menghilangkan kegelisahan di hatinya, tetapi akhirnya adalah bahwa Tuhan dengan kulit dan darah anak domba (Kristus anak Domba dalam Perjanjian baru) untuk menyelesaikan masalahnya.

Zakheus bukankah adalah contoh serupa. Dia juga menemukan bahwa ada kebutuhan yang tidak dapat dijelaskan dalam jiwa yang harus dipenuhinya, sama seperti orang pada umunya, ia mulai mengejar uang, status, otoritas, dll. untuk memenuhi kepuasannya, tetapi ketika dia tampaknya mendapatkan semua yang dia inginkan. Soal uang, siapa yang bisa dibandingkan dengan dia? Dia adalah kepala pemungut cukai Kota Yerikho, soal kedudukan dan kekuasaan siapa bisa dibandingkan dengan kepala pemungut cukai?

Tetapi pada akhirnya, ia juga menemukan bahwa semua ini tidak membawa kepuasan hidup, dan  menyelesaikan masalah yang sebenarnya di dalam hatinya. Sebaliknya, ia mendapat penolakan, makian, kutukan dari saudara sebangsanya, dan menjadi anjing pengkhianat yang menjual saudara sebangsanya. Puji syukur kepada Tuhan, ketika dia jatuh ke dalam kesulitan hidup dan bahkan putus asa, Yesus Kristus datang ke Yerikho, ia langsung berusaha untuk mencari Yesus, meskipun dia dihalangi oleh orang banyak, dan tidak bisa mendekati Yesus, tetapi seperti yang dijanjikan Alkitab: “Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.” (Ams. 8:17). Yesus mengambil inisiatif datang di bawah pohon itu mencari dia dan berkata bahwa Ia akan pergi ke rumahnya. Saat ini, Zakheus juga menemukan apa kepuasan hidup yang sebenarnya. Uang, status, dan kekuasaan yang sebelumnya dianggap dapat memuaskan hidup, sekarang semuanya dianggap seperti sampah; maka di hadapan Yesus dan orang banyak ia segera mengumumkan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” (Luk. 19:8).

Apa kepuasan Anda dalam perjalanan hidup ini? Jika kita adalah orang Kristen, sudahkah Anda mendapatkan kepuasan sejati dalam hidup ini? Apakah jawabannya pasti atau semoga, atau mungkin? Mari kita intropeksi dan jawab dengan jujur di hadapan Tuhan!

Jika jawaban Anda adalah ya pasti, terima kasih Tuhan! Tapi pertanyaan berikutnya apakah sanak saudara dan teman-teman di sekitarmu, mereka juga telah menemukan kepuasan jiwa? Apa yang bisa engkau lakukan untuk mereka?