Hits: 56

Ketika kita merenungkan tentang bagian firman Tuhan ini, terutama mulai dari bagian firman Tuhan minggu yang lalu kita menemukan bahwa bagian firman Tuhan hari ini sangat khusus. Ketika Matius 6: 19-21,24 membicarakan tentang harta, ada satu hal yang sangat penting terpampang di dalamnya, yaitu faktor bahwa orang dapat dengan mudah jatuh ke dalam godaan harta – mata. Di dalam bagian ini, Yesus menekankan pentingnya mata karena mengarahkan kita untuk melayani Mamon atau melayani Tuhan. Karena itu, kita harus memperhatikan mata kita agar kita tidak mudah jatuh ke dalam godaan untuk melayani Mamon.

Mamon artinya uang. Dalam tradisi Yahudi, kata ini sering digunakan untuk menunjukkan sikap yang tidak benar terhadap uang, bukan untuk menggambarkan bahwa uang itu tidak baik. Nasehat Yesus ini ditujukan kepada orang-orang yang memiliki sikap yang tidak benar terhadap uang, mereka dikendalikan oleh uang, yang akhirnya uang menjadi berhala bagi mereka. Seperti yang tercatat di dalam ayat 21 “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Artinya harus kembali kepada apa  yang dilihat oleh matamu. Mata bagaikan sebuah pelita, jika pelita itu terang, maka cerahlah hidup kita, jika pelita itu gelap, gelaplah hidup kita. Ada terjemahan bahasa Inggris yang menerjemahkan pelita menjadi jendela; Artinya, jika berita yang diserap oleh mata kita baik, maka kita akan menjadi orang baik. Jika berita yang kita serap buruk, maka kita akan menjadi orang jahat. Jadi kita harus memperhatikan apa yang kita lihat, terutama yang sesuatu berkaitan dengan uang,  mohon Tuhan untuk menerangi hati kita masing-masing sehingga kita memiliki motiviasi yang benar.

Paulus juga mengingatkan kita melalui kitab Efesus bahwa jika kita tidak memiliki pandangan yang baik tentang uang, kita akan menjadi serakah (cinta uang); Kalau demikian, uang akan menjadi berhala bagi manusia. Yesus dalam Injil Lukas juga memgingatkan kita untuk berhati-hati terhadap ketamakan, kalau tidak kita akan melayani Mamon. Kita harus ingat bahwa ketika kita meninggalkan dunia, kita tidak membawa apapun, hanya membawa tubuh kita sendiri. Dengan membawa iman, perbuatan baik dan karakter yang baik, kita telah mendapatkan harta di surga. Harta di bumi atau Mamon tidak bisa memberi kita pengharapan kekal, hanya yang ada pada Tuhan (harta di surga ) yang bisa memberi kita pengharapan kekal. Karena itu, kita harus mengumpulkan harta di surga, dan berhati-hati dengan mata kita, dengan demikian kita akan terhindar dari hati yang serakah.