Hits: 214

“Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu” ( Ul.5:16). Anna Jarvis seorang wanita Amerika menganjurkan Minggu kedua bulan Mei sebagai Hari Ibu Internasional, dan pada 1914 oleh Presiden Amerika Thomas Wilson dinyatakan sebagai hari libur nasional. Hari Ibu juga adalah hari besar bersama di seluruh dunia yang paling menyentuh perasaan, karena tokoh utamanya adalah ibu yang setiap kita miliki. Sekalipun ibumu bukan orang yang baik, ia tetap memiliki kasih ibu yang membuat engkau bersyukur atau merindukannya.               

1.Kasih Ibu. Tiongkok pada zaman Dinasti Tang ada sebuah puisi terkenal yang memuji keagungan kasih ibu dan banyak dibaca orang sepanjang masa, yaitu puisi anak perantau dari penyair Dinasti Tang – Meng Jiao, hanya dengan tiga puluh kata ia telah melukiskan kasih ibu dengan begitu sempurna. Setiap kata sangat menyentuh dan melukiskan figur ibu yang penuh kasih dengan sangat baik. Sungguh kasih orang tua dari dulu sampai sekarang tidak berubah. Kasih ibu abadi, tidak pernah tua. Dari mana asal kasih ibu ini?

Manusia harus bersyukur kepada Tuhan, sumber segala kasih, Dialah yang menempatkan kasih besar dan ajaib ini di dalam hati setiap ibu, supaya setiap bayi dapat bertumbuh besar di dalam kasih ajaib tersebut. Dari hari pertama kehamilan, nutrisi, pertumbuhan dan kesehatan janin setiap detik bergantung pada ibu, bahkan keselamatan janin bisa secara langsung mempengaruhi nyawa ibu. Memang, janin adalah daging dari daging, tulang dari tulang dan hidup dari hidup ibu. Seorang ibu tidak pernah memperhitungkan segala pengorbanan untuk anak-anaknya, tapi apa yang telah kita perbuat baginya? Apa yang engkau rela berikan untuk dia?

2. Tanggung jawab ibu. Napoleon mengatakan: “ Kelak prestasi anak-anak baik atau buruk, perilaku baik atau jahat adalah tanggungjawab ibu.” Napoleon mengakui, bahwa prestasi hidupnya, semangat dan tekad yang gigih, semua itu karena pengaruh ibunya.

Untuk setiap ibu, pekerjaan yang paling agung adalah membesarkan, mendidik dan membentuk karakter anak-anaknya. Ketika anak masih dalam kandungan, ibu telah memiliki tanggungjawab untuk memberikan pendidikan anak yang tak terlihat, setelah anak lahir ditanamkanlah dengan memberi contoh/teladan, kasih dan ajaran mengelilingi anak-anak. Karena pola pendidikan ibu akan secara langsung mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan anak seumur hidupnya. Apakah itu raja, pahlawan bangsa, maupun bandit atau pengkhianat negara, semuanya itu tumbuh besar dari buaian tangan seorang ibu. Karena itu, ibu-ibu Kristen, harus terus menuntut kemajuan dalam pengajaran Alkitab dan pengetahuan dunia, barulah kita dapat mendidik dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan anak-anak di tengah era kemajuan teknologi ini.

Ul. 6:6-7 menyebutkan bahwa orang tua sendiri harus terlebih dahulu menerima pengajaran Tuhan, memiliki keyakinan yang murni, iman yang kuat, hidup dalam kebenaran firman Tuhan dan menanamkan konsep takut akan Tuhan kepada anak-anak sebagai keluarga Kristen. Bersamaan dengan itu, dalam kehidupan sehari-hari menjadikan Kristus sebagai kepala, pusat hidup dan teladan. Karena keluarga adalah tempat asal manusia; tempat kediaman penting bagi manusia; adalah sumber kasih; pabrik kepribadian Kristen dan dasar pemerintahan negara aman sentosa dan rakyat sejahtera. “Keluarga” adalah gudang harta kasih sayang, sukacita, rasa aman dan kehangatan. Kita dari sejak hari kelahiran sampai kematian tidak bisa tanpa keluarga. Karena itu, Paulus menasihati setiap orang tua untuk melaksanakan tanggungjawab “mendidik anak-anaknya di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” Jika tidak ada ibunda Meng Jiao maka tidak akan ada Meng Jiao. Sulit memiliki anak yang taat pada perintah Tuhan, jika idak ada ibu yang menuruti firman Tuhan. Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai. Membasmi serangga, memberi pupuk, mengairi dan membersihkan, semuanya adalah tanggungjawab orang tua.

3. Tanggung jawab anak-anak.Menghormati orang tua termasuk di antara sepuluh perintah Allah dan merupakan perintah yang mengandung janji. Kita bisa melihat pentingnya menghormati orang tua. Anak yang tidak berbakti dapat dibagi menjadi dua macam: anak bebal yang tidak mengerti apa yang dimaksud berbakti kepada orang tua. Anak bebal lebih dipengaruhi oleh teman-teman yang buruk dan durhaka kepada orang tua. Yang terakhir anak duniawi yang pintar, yang setelah berhasil menjadi durhaka kepada orang tua.Banyakdari mereka dipengaruhi olehpasangan danmenghinaorang tua,terutamakepada ibunyayangsudah tua. Karena itu Ams. 23:22 secara khusus memberikan pengajaran ini: “Janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.”

Kebajikan yang paling utama adalah menghormati orang tua. Orang Tiongkok selalu memperhatikan bakti kepada orang tua. Kita harus berusaha membalas kasih orang tua yang telah mendidik dan membesarkan kita. Di tengah binatang saja ada perilaku berbakti kepda orang tua “Kambing berlutut saat menyusui”, “Burung gagak menyuapi induknya yang sudah tua”, apalagi kita manusia, sudah seharusnya kita menghormati orang tua dan menjalankan tanggung jawab kita sebagai anak, supaya orang tua kita yang sudah tua senantiasa bergembira, tenang dan terhibur. Janganlah lupa, dalam alam semesta yang demikian besar, selain kasih Allah, di dunia ini hanya kasih ibu yang paling sempurna. Dengan memiliki ibu, barulah kita memiliki keluarga (rumah); adanya kasih ibu yang agung, barulah kita memiliki kebahagiaan. Kebahagiaan ini lahir dari kepedihan hati ibu. Ibumu membutuhkan kasih, perhatikan dan penjagaanmu juga.