Hits: 44

Hari ini kita akan melanjutkan merenungkan cerita tentang kehidupan Yusuf. Dalam pasal 37 Yusuf telah dijual oleh saudara-saudaranya kepada orang Ismael, dan orang Ismael itu membawanya ke Mesir dan dijual kepada  Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja. Apa yang terjadi dengan Yusuf setelah sampai di Mesir dan bekerja di dalam istana Firaun? Apakah hidupnya akan lebih baik? Inilah yang akan kita renungkan bersama melalui tema “Tahan Uji”.

Di dalam pasal 39 ini Yusuf menghadapi 4 kali ujian kehidupan : Pertama, Hidup di negeri asing (Mesir) dan bekerja di istana Raja. Dalam ayat 1-6 bisa dilihat ujian yang dihadapi Yusuf adalah hidup di negeri asing (Mesir). Kehidupan di Mesir tentu berbeda dengan kehidupan bersama kedua orang tuanya, apalagi ia harus bekerja sebagai budak Potifar, kepala pengawal raja Mesir, pasti tidak mudah bukan? Tetapi dalam ayat 2 dan 3 dikatakan bahwa Tuhan menyertai Yusuf, sehingga ia selalu berhasil dalam semua pekerjaannya. Dengan kata lain Yusuf dapat melewati masa sulit itu.

Kedua, Menghadapi godaan seksual. Yusuf berada dalam keadaan yang sangat berbahaya, karena istri Potifar terus menerus membujuk Yusuf untuk tidur bersama. Walaupun setiap hari Yusuf mendapat godaan seperti ini tapi ia tidak tergoda sama sekali. Bahkan dari mulutnya keluar perkataan yang sungguh luar biasa ini: “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” Istri Potifar tetap tidak melepaskan dia dan mulai memperkuat aksinya dengan menggoda. Ayat 12 berkata: “Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: “Marilah tidur dengan aku.” Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar. Akhirnya ujian kedua ini pun dapat dilewatinya tanpa berbuat dosa.

Ketiga, Difitnah oleh istri Potifar. Karena tidak berhasil mendapatkan Yusuf, istri Potifar malu menjadi marah dan memfitnah bahwa Yusuf mau mencemarkan dia. Meskipun difitnah Yusuf tetap memperlihatkan ketegaran dan ketenangan dalam menghadapi situasi ini. Ia tidak melawan, tapi menerima keadaan itu. Sepertinya ia kalah tapi sebenarnya tidak. Ujian ketiga ini pun dapat dilewati dengan baik walaupun akhirnya ia harus masuk penjara.

Keempat, Hidup bersama dengan tahanan raja di penjara. Ujian keempat Yusuf harus tinggal di penjara bersama tahanan-tahanan raja yang lain. Hidup di dalam penjara tentu sulit tapi Yusuf dapat melewatinya dengan baik, karena kepala penjara suka kepadanya bahkan ia mendapat kepercayaan dari kepala penjara itu. Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil (ay. 21-23).

Apa yang membuat Yusuf  bisa bertahan dalam menghadapi ujian yang berat?

  1. Ada penyertaan Tuhan (V.2,3,21 dan 23). Penyertaan Tuhan itulah yang memampukan Yusuf dapat bertindak benar. Yusuf tahu bahwa Tuhan menyertainya sehingga ia tidak bersungut-sungut dalam menghadapi berbagai ujian hidupnya. Dari saudara-saudaranya menjual dia sampai difitnah masuk penjara, Yusuf tidak pernah bersungut-sungut, karena itu Yusuf memiliki kesaksian hidup yang baik. Dengan penyertaan Tuhan dan menghadapinya tanpa sungut-sungut maka Yusuf bisa melewati berbagai ujian di dalam hidupnya.
  2. Selalu bersandar dan berpegang pada Firman Tuhan serta Tuhan senantiasa ada di dalam hatinya. Dari manakah kita tahu bahwa dalam hati Yusuf selalu ada Tuhan. Dari perkataanya: “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” Ketika godaan datang Yusuf ingat ada Tuhan dan takut akan Tuhan, sehingga ia tidak berbuat dosa.
  3. Yusuf tidak pernah memakai caranya sendiri untuk menyelesaikan ujian yang dia hadapi. Dari ayat 6, kita tahu dia bukan orang yang lemah, tapi seorang gagah, kuat dan tam Tetapi dalam menghadapi segala sesuatu ia tidak mengandalkan kepintaran dan kekuatannya sendiri, ia selalu menunggu waktu Tuhan dan terus menjalaninya dengan baik.

Pelajaran penting dari bagian ini juga mengingatkan kita, bahwa walaupun ada penyertaan Tuhan, selalu bersandar dan berpegang teguh pada Firman Allah, bahkan hati kita selalu ada Tuhan,  bukan berarti tidak ada persoalan dalam hidup kita. Cerita kehidupan Yusuf memberitahukan kita, semakin Yusuf mempercayai Tuhan semakin berat tantangan yang harus dihadapi. Tetapi apapun yang terjadi dalam hidupnya ia selalu setia dan taat kepada Tuhan. Ia yakin bahwa rancangan Tuhan dalam hidupnya tidak pernah salah. Mari kita belajar dari kehidupan Yusuf, sehingga apapun ujian yang akan kita hadapi, pasti kita akan melewatinya. Tuhan memberkati kita. Amin