Hits: 1467

Tema renungan kita hari ini adalah “Dikejutkan Oleh Kemuliaan Tertinggi”.  Ayat firman Tuhannya diambil dari Markus 9:2-13. Apa yang bisa kita pelajari dari perikop ini? Ada kejadian apa di dalam perikop ini? Diayat 2 kita melihat Petrus, Yakobus dan Yohanes dibawa Yesus ke sebuah gunung yang tinggi. Selain mereka tidak ada orang yang lain lagi. Apa yang mereka lakukan di sana? Baik kitab Markus maupun kitab Matius tidak mencatat apa yang mereka lakukan.  Tapi kalau kita perhatikan catatan di kitab Lukas, maka kita akan tahu apa yang mereka lakukan. Lukas 9:28 berbunyi “Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa”. Ternyata Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus ke atas gunung untuk berdoa.  Kejadian berikutnya adalah Yesus berubah rupa di depan mata mereka, wajah-Nya bercahaya seperti matahari, pakaian-Nya putih bersinar seperti terang (Mat. 17:2), pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat (Mrk. 9:3); pakaiannya menjadi putih berkilau-kilauan (Luk. 9:29). Dalam kemuliaan-Nya nampaklah Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia. Kejadian ini tidak berlangsung lama, hanya sekejap saja, Musa dan Elia hilang dalam pandangan mereka. Mereka dikejutkan oleh kemuliaan tertinggi. Walaupun terkejut tapi mereka bersukacita karena dapat menyaksikan peristiwa ini. Apa yang bisa kita pelajari dari kejadian ini?

  1. Kemuliaan Tuhan membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes mengalami kebahagiaan yang luar biasa. Kemuliaan yang mereka lihat mengubah suasana hati mereka. Markus 9:2-13 memang tidak begitu jelas melukiskan bagaimana suasana hati mereka sebelum naik ke atas gunung, tetapi sebelum naik ke atas gunung Yesus menceritakan bagaimana Dia harus menderita.  Hati mereka pasti susah, tetapi bersyukur ketika mereka melihat kemuliaan Tuhan di atas gunung, hati mereka begitu bergembira. Markus 9:5 Kata Petrus kepada Yesus: “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”
  2. Kemuliaan Tuhan membuat mereka takut. Perasaan takut ini bukan karena ada ancaman bahaya, atau karena melakukan kesalahan. Takut di sini mengambarkan betapa tidak layaknya mereka melihat akan kemuliaan Tuhan yang luar biasa. Maka dikatakan karena takut mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan selain ungkapan betapa sukacitanya mereka. Dengan melihat kemuliaan Tuhan itulah membuat mereka semakin takut akan Tuhan (Mrk. 9:6 bandingkan Mat. 17:7).
  3. Kemuliaan Tuhan membuat mereka merendahkan hati di hadapan Tuhan. Catatan Matius memberitahukan kita: “Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan (Matius 17:6). Pancaran sinar kemuliaan Tuhan membuat mereka tertunduk dan merendahkan hati di hadapan Tuhan. Betapa agungnya kemuliaan Tuhan memenuhi hati mereka.

Hari ini atau pada zaman ini mungkin kita tidak melihat kemuliaan Tuhan secara langsung seperti yang dialami oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes. Kejutan dari kemuliaan Tuhan mungkin tidak akan terjadi pada saat ini, tetapi kemuliaan Tuhan sudah dinyatakan pada 2000 tahun yang lalu melalui kelahiran Yesus Kristus. Oleh sebab itu, kiranya kemuliaan yang sudah kita terima dapat membuat kita senantiasa bersukacita di dalam hidup ini walaupun ada persoalan atau kesulitan. Kemuliaan melalui Yesus Kristus yang kita terima membuat kita hidup semakin takut akan Tuhan dan  merendahkan hati  di hadapan Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin.