Hits: 548

Dalam dua hari ke depan, kita akan merayakan Tahun Baru Tionghoa, setelah tiga bulan musim dingin di Tiongkok, musim semi telah tiba dan tahun baru telah menyusul. Berikutnya apa yang disebut “Rencana Satu Tahun adalah di Musim Semi”. Memang, jika Anda ingin menjalani kehidupan yang lebih sukses satu tahun ke depan, Anda harus mengevaluasi satu tahun yang telah berlalu dan memiliki rencana untuk hari-hari ke depan. Apa yang menjadi prioritas dan yang terlebih dahulu untuk dilakukan? Dan apa prioritas kehidupan Kristen?

Paulus di sini untuk memberi tahu kita: “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu” (ayat 17-18). Ini berarti bahwa di dalam kehidupan orang Kristen semua rencana dan keputusan harus mengutamakan Kristus atau Ia yang menjadi prioritas. Yang dimaksud prioritas adalah ketika kita mengatur apa yang harus menjadi urutan prioritasnya dalam hal pekerjaan maupun kehidupan, terutama di dalam menjalani perjalanan hidup kita, ada banyak pengaturan urutan prioritasnya; Pada waktu Sekolah menengah kita sering dalam perdebatan, dengan topik khusus yang menarik, yaitu, berkeluarga dulu baru membangun karier atau sebaliknya? Ini adalah masalah prioritas kehidupan.

  1. Ia adalah gambar Allah, yang sulung (ayat 15). Ini menekankan bahwa Yesus tidak diciptakan tetapi yang sulung. Putra Allah Bapa. Ia bukan ciptaan. Tapi Ia adalah Allah Tritunggal.
  2. Di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia (ayat 16-17). Apa yang dikatakan ketika Tuhan menciptakan langit dan bumi? Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi (Kej. 1:3). Hanya dengan berfirman Ia telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Hal ini menunjukkan bahwa penciptaan dan keberadaan segala sesuatu bukan terjadi secara kebetulan atau tanpa tujuan tiba-tiba muncul, tetapi disebabkan oleh kebijaksanaan tertinggi Allah dan memiliki tujuan yang terbaik, yang diciptakan melalui Yesus Kristus. Kalau itu diciptakan untuk-Nya, maka semua harus dilakukan dan dijalankan sesuai dengan kehendak-Nya, jika tidak maka akan kacau atau disebut sudah rusak. Sama seperti sebuah mesin, atau barang buatan, jika dioperasikan tidak sesuai dengan instruksi pabrik, maka akan rusak. Demikian juga bahwa seseorang atau seorang Kristen jika tidak mengikuti kehendak Allah Tuhan Yesus maka akibatnya tanpa pikir pun sudah tahu. Kekacauan seluruh dunia saat ini bukankah karena akibat dari pemberontakan manusia terhadap kehendak Tuhan dan melawan alam, begitu pula gereja.
  3. Ia adalah kepala dan kepenuhan/kelimpahan jemaat (ayat 18-19), setelah menjelaskan hubungan antara Yesus Kristus dan seluruh umat manusia, dunia, serta semua makhluk, lalu selanjutnya mengajar kepada orang-orang Kristen dan gereja. Orang-orang Kristen sering jatuh ke dalam godaan seperti itu secara sengaja atau tidak sengaja (yaitu mengandalkan diri sendiri /orang dan mengandalkan uang terlebih dahulu). Dan bertanya hak istimewa apa yang saya miliki? Di sini Paulus dengan jelas menekankan bahwa Ia juga adalah kepala tubuh, yaitu jemaat, Ialah yang sulung. Hanya Yesus Kristus yang menjadi kepala gereja, apalah artinya manusia? Siapa yang mati bagi orang Kristen di atas kayu salib? Siapa yang pertama bangkit dari antara orang mati? Siapa yang pertama naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa? Berdasarkan apakah kita bisa menjadi yang terutama? Apalah artinya semua yang kita miliki hari ini? Jika bukan karena anugerah Allah, apalah artinya kita? Karena itu, hanya Dia yang layak menjadi yang terutama, Dia yang lebih utama dalam segala sesuatu, maka dalam segala hal harus mengutamakan Dia. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia.
  4. Memperdamaikan segala sesuatu, dan memampukan orang-orang percaya bisa datang ke hadapan Tuhan (ayat 20). Ini adalah hal yang sangat penting bagi umat Kristen, yaitu berbaikan dengan Allah, mengacu pada keselamatan yang harus diterima manusia dalam Tuhan Yesus. Di sisi lain, diperdamaikan dengan Tuhan berarti bahwa ada keselarasan yang sempurna di alam semesta, dan tidak ada lagi kuasa perlawanan terhadap Tuhan. Segala sesuatu harus tunduk di hadapan Tuhan, ketaatan seperti itu bisa merupakan ketaatan yang sukarela, atau bisa ditaklukkan oleh Tuhan dan mau tidak mau kita harus taat di hadapan Tuhan.