Hits: 2702

Dalam kehidupan kita untuk kalahkan kejahatan dengan kebaikan sungguh tidak mudah, karena dalam pandangan dunia adalah mengalahkan kejahatan dengan kejahatan, bahkan semakin jahat semakin baik. Tetapi, ajaran Akitab kepada kita hari ini adalah kalahkan kejahatan dengan kebaikan karena ini sesuai dengan ajaran Yesus di Injil Lukas, yaitu kasihilah musuhmu (Luk. 6:27).  Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian (Luk.6:33). Karena itu, hendaklah kita kalahkan kejahatan dengan kebaikan seperti ajaran Alkitab: nyatakanlah kasih dan janganlah menjadi serupa dengan dunia ini.

Rm. 12:9-21 mengajarkan kepada kita ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengalahkan kejahatan dengan kebaikan: hendaklah kasih itu tidak pura-pura.  Hiduplah rukun satu sama lain. Janganlah bersikap tinggi hati.

Pertama, hendaklah kasih itu jangan pura-pura. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik (ay. 9). Artinya adalah nyatakanlah kasih dengan tulus. Lakukanlah semua hal yang baik. Kasih memang harus aktif, maka kita harus dengan aktif menyatakan kasih supaya orang lain sungguh-sungguh mengalami kasih.

Kedua, janganlah bersikap tinggi hati, karena ketika kita merasa diri kita lebih tinggi daripada orang lain, kita akan berbuat jahat terhadap yang jahat. Seperti khotbah minggu lalu, bila kita merasa diri kita lebih tinggi daripada orang lain maka kita akan sangat mudah menghakimi orang lain. Akitab berkata: Sesuaikanlah dirimu dengan orang yang rendah kedudukannya, kasihilah Tuhan dan sesama, sehingga kita dapat kalahkan kejahatan dengan kebaikan.

Terakhir, berusahalah hidup rukun dengan semua orang! Hidup dalam damai sejahtera yang dikaruniakan Tuhan. ketika kita akan membalas kejahatan dengan kejahatan,  kita harus ingat dahulu bagaimana Tuhan sudah menyelamatkan kita. Tadinya kita adalah orang-orang yang terpisah dari Allah, tapi dalam keselamatan yang digenapi oleh Yesus Kristus, kita telah berdamai dengan Allah. Bila kita hidup di dalam perdamaian, maka kita tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Jadi, melalui ketiga poin ini kita akan kalahkan kejahatan dengan kebaikan  dan mendapatkan upah dari Allah (Luk. 6:35)

Proses di atas tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi itu butuh waktu yang lama. Seperti Yusuf, melalui waktu yang cukup lama, ia baru belajar bagaimana mengalahkan kejahatan dengan kebaikan, dan berbuat baik kepada saudara-saudaranya. Pada akhirnya ia menyaksikan bahwa Tuhan dapat membantunya untuk kalahkan kejahatan dengan kebaikan:  “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” (Kej. 50:20). Kiranya Tuhan memberkati setiap kita menyatakan hidup yang mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.