Hits: 195

Ini adalah pertempuran kedua bangsa Israel waktu memasuki tanah Kanaan, pertempuran pertama adalah perang Yerikho di salah satu kota besar tanah Kanaan waktu itu. Karena pimpinan Tuhan bangsa Israel mengalami kemenangan besar. Namun dalam pertempuran kedua menghadapi kota kecil Ai, karena Yosua mendengarkan laporan dan saran dari para pengintai, dengan hanya mengutus dua atau tiga ribu tentara untuk mengempur, maka tidak disangka hasilnya adalah mereka mengalami kekalahan dan tiga puluh enam tentara tewas.

Hal ini membuat Yosua mengalami pukulan sangat berat karena dalam peperangan Yerikho mereka mengalami kemenangan total, namun sekarang mereka mengalami kekalahan besar. Karena itu Yosua pun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di hadapan TUHAN hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel, sambil menaburkan debu di atas kepalanya dan berkata kepada Tuhan: Mengapa membiarkan mereka mengalami keadaan seperti ini (7:6-9).

Puji Tuhan, Allah tidak membiarkan Yosua frustrasi terus di dalam ketidakberdayaannya, dan Ia menjelaskan kepadanya bahwa kekalahan kali ini disebabkan karena dalam peperangan sebelumnya ada orang yang berbuat dosa dengan mengambil barang-barang yang harus dimusnahkan, dan disembunyikannya di dalam kemah. Karena itu ia harus segera mengurusnya, kalau tidak Aku tidak akan menyertai kalian lagi.

Keesokan harinya bangunlah Yosua pagi-pagi, lalu mengumpulkan semua orang Israel dan ia mengiktui cara yang diberikan Tuhan, akhirnya ditemukan Akhan (7:16-17). Yosua lalu menasehati dia supaya mengakui segala perbuatannya, pada saat ini Akhan hanya bisa jujur mengakui apa yang sudah dilakukannya.

Dari catatan di dalam bagian firman Tuhan ini, kita dapat melihat Akhan demi untuk memuaskan keinginan sesaat, keinginan mata (1Yoh. 2:16) telah melanggar perintah tidak boleh mencuri, tidak boleh mengingini dan apa yang diperintakan Tuhan sebelum keluar berperang (Yos. 6:18). Akibatnya:

  1. Barang-barang curian untuk kenikmatan sesaat itu tidak ada satupun menjadi miliknya, dan ia harus kehilangan keluarga dan miliknya yang semula, lebih parah lagi adalah ia harus kehilangan hal-hal yang lebih berharga dari barang-barang ini, yaitu tanah yang penuh susu dan madu.
  2. Menyeret bangsa Israel dikalahkan, dan kehilangan tiga puluh enam nyawa, juga membuat anggota keluarga, anak-anaknya dan dirinya sendiri kehilangan nyawa karena semuanya dibakar. Hal ini seperti yang dinasehatkan dan diingatkan oleh rasul Yohanes kepada kita: “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya” (1Yoh. 2:15-17). Secara khusus seperti yang disebutkan ayat 16 hal-hal di dalam dunia ini seperti keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup. Dan sering karena ketiga hal dari dunia ini (godaan sementara) membuat kita kehilangan berkat yang kekal. Adam dan Hawa juga karena hal ini jatuh di dalam dosa. “Kamu akan menjadi seperti Allah ( setara dengan Allah, bisa menjadi Allah, bahkan menggantikan Allah) . Tahu tentang yang baik dan yang jahat. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.” (Kej. 3:3,5,6). Iblis juga dengan cara yang sama mencobai Adam yang kedua – Yesus “perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya (Mat. 4:3,6,8). Tapi puji Tuhan, Yesus Kristus telah menang ketika menghadapi cobaan dan serangan seperti ini. Dan karena Yesus Kristus telah menang, maka bersandar kepada Dia kita juga bisa menang.