Hits: 562

Ketika kita merenungkan tentang “Kunci Kebahagiaan Keluarga”, pasti kita langsung teringat kata “kasih”. Ini adalah jawaban yang paling tepat, tapi bagaimana kita menyatakan kasih tersebut di dalam keluarga? Kita mengatakan bahwa kita harus menyatakan kasih Allah di dalam keluarga, tapi bagaimana supaya kita dapat merasakan kasih tersebut dalam keluarga kita? Untuk merenungkan tentang “Kunci Kebahagiaan Keluarga”, kita harus kembali pada 1Kor. 13:1-13.

          Bagian Firman Tuhan ini mencatat “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” Jelaslah bahwa yang terbesar adalah kasih. Kepada jemaat Korintus yang sedang mengalami perpecahan pada waktu itu, Paulus menasihatkan mereka harus memperlakukan sesama jemaat dengan kasih dan saling mengasihi dengan kasih Allah yang tidak bersyarat itu. Kasih ini adalah sumber dari percaya segala sesuatu dan mengharapkan segala sesuatu; yang juga adalah sifat Allah. Kita sebagai umat percaya harus hidup dalam kasih baru dapat mencapai pengharapan. Melalui kasih kita dapat mempertahankan iman kita di dunia ini sampai kita mendapatkan pengharapan yang kekal. Karena kasih ini adalah kasih yang berasal dari Allah, maka kasih tersebut adalah kasih yang kekal. Karena itu, harus ada kasih Allah yang kekal di dalam keluarga kita, supaya keluarga kita menjadi keluarga bahagia.

            Namun, seringkali keluarga kita masih memiliki keadaan seperti yang dilukiskan 1Kor. 13: 1-3. Paulus mengatakan sekalipun kita dapat berkata-kata dengan bahasa yang sangat baik, memiliki karunia, iman dan hati yang beramal, tapi kalau kita tidak memiliki kasih, semua itu sama sekali tidak berguna. Dalam keluarga sering kita ada banyak kata-kata,memiliki banyak talenta, iman dan banyak memberi sedekah, tapi semua ini keluar dari diri kita sendiri bukan karena kasih Allah. Demikianlah keadaan jemaat Korintus pada waktu itu; mereka semua adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan tapi tidak memiliki kasih. Demikian juga untuk memiliki keluarga bahagia, setiap anggota keluarga harus berkomunikasi dengan kasih dan memberi dengan kasih. Kasih dapat membangun keluarga yang lebih berkualitas. Karena itu, setiap keluarga Kristen dalam setiap tingkah laku, baik tutur kata, pikiran maupun perbuatan harus menyatakan kasih Allah.

          Tindakan yang lebih konkret dalam menyatakan kasih Allah bisa dilihat diayat 4 sampai 7. Kita harus berusaha mewujudkan kasih sejati melalui kelima belas tindakan kasih ini. Sungguh ini bukan hal yang mudah! Ingatlah bahwa kita harus bersandar pada kekuatan Tuhan barulah kita dapat mewujudkan kelima belas tindakan kasih ini. Dari sini kita dapat melihat bahwa kasih tidak terbatas hanya emosi tapi kita harus bersandar pada kekuatan dari Tuhan untuk melakukannya; dengan kata lain kita harus berusaha untuk melakukannya. Melalui kelima belas sifat kasih ini, kita akan dapat membangun hubungan yang lebih baik.

          Terakhir dari ayat 8 sampai 10, kita dapat melihat kasih Allah adalah kasih yang sempurna. Ketika semua sudah lenyap, yang tersisa hanyalah kasih yang kekal itu. Harapan kita adalah supaya kasih dalam keluarga kita menjadi sempurna. Seringkali masalah muncul dalam keluarga adalah karena kekurangan kasih. Jika kita sungguh- sungguh mewujudhkan kasih kita dalam keluarga dengan kasih Allah, banyak masalah keluarga pasti terselesaikan dan keluarga kita akan menjadi keluarga bahagia. Karena itu, satu-satunya kunci keluarga bahagia adalah kasih – kasih Allah.