Hits: 1050

Hari ini kita mau bersama-sama belajar kitab Kejadian 28 yang mencatat tentang mimpi Yakub dan apa hubungannya dalam kehidupan kita. Terlebih dahulu kita melihat Yakub karena mau dibunuh oleh kakaknya dan ditambah dengan keletihan lalu berhenti dan beristirahat di Lus. Sehari sebelumnya Yakub masih berada di rumah menikmati dan menjadi anak kesayangan dari ibunya, tetapi sekarang berada di ruang terbuka dengan menggunakan batu sebagai alas kepala seperti seorang pengungsi. Namun demikian, dalam keadaan seperti ini, Yakub tidak bermimpi buruk malahan atas belas kasihan Allah menampakkan diri kepadanya dan berbicara kepadanya. Jadi meskipun Yakub dan ibunya mencoba “membantu” Allah dalam menggenapi kehendakNya, tetapi Allah tetap berbelas kasihan kepada Yakub dan di dalam mimpinya Allah memperhatikannya.

Bila kehidupan anak-anak Allah jatuh pada titik terendah, Allah tidak akan meninggalkan mereka. Ini yang dilakukan Allah dalam kehidupan Yakub. Di dalam mimpinya ia melihat di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, berdirilah TUHAN di sampingnya dan menampakkan diri kepadanya. Ketika Yakub merasa tidak berdaya, dalam mimpinya Allah kembali menegaskan perjanjiannya seperti kepada Abraham. Ini menggambarkan Allah dengan sendirinya berinisiatif mencari Yakub dan memberikan kekuatan kepada Yakub. Ketika Yakub bangun lalu ia merasakan ketakutan dan berkata “Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga.” Kemudian Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menamai tempat itu Betel, Lalu bernazarlah Yakub: ” “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”  Oleh karena itu, pada saat ini Yakub sungguh menyadari bahwa Allah menyertai dia.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, di dalam pengalaman mimpi Yakub ini kita dapat belajar bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ketika kita dalam menghadapi masalah mungkin kita seperti Yakub dengan pengetahuan kita mencoba “membantu” Allah.  Allah pasti dapat dengan caranya sendiri dalam menggenapi rencanaNya, kuncinya apakah kita mau taat kepadaNya? Selanjutnya ketika kehidupan anak-anak Allah jatuh pada titik terendah, Allah sungguh dapat mencari kita dan menunggu kita kembali kepadaNya. Sesungguhnya Dia adalah Allah yang penuh kasih dan setia! Oleh karena itu, kita mengucap syukur bahwa Allah bukan hanya Allah Imanuel, dan Allah juga  berinisiatif mencari kita manusia yang lemah. Melihat Allah begitu mengasihi kita, kita mau seperti Yakub bertekad menyembah Tuhan dengan sempurna, menyadari dimanapun adalah tempat kudus dan akan mempersembahkan sepersepuluh kepada Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati!