Hits: 2044

Dikenal sebagai bapak orang beriman, dalam perjalanan hidup Abraham sangatlah banyak kejadian yang menggambarkan jikalau Abraham adalah manusia biasa dan bisa mengalami grafik naik ataupun turun dalam hal kerohanian. Sekali lagi setelah kejadian di Mesir, Abraham kembali gagal dan membahayakan rencana Allah bagi Sara. Allah turut turun tangan untuk melindungi peran serta Sara dalam sejarah penebusan sebagai ibu umat pilihan Allah (Kej 20:3-7). Allah dalam kasih karunia-Nya acapkali akan meloloskan anak-anak-Nya yang biasanya setia dari kondisi sulit yang merupakan akibat dari kegagalan iman dan ketaatan mereka kepada-Nya. Oleh sebab itu, kejadian Abraham sekali lagi mengingatkan kepada kita untuk selalu berjalan seturut dengan kehendak dan pimpinan Allah.

Dalam catatan Kejadian 20 inilah kita melihat kembali Abraham bergerak menuju ke Selatan dengan maksud dirinya sendiri. Tanpa petunjuk apa-apa, dalam terjemahan Mandarin bergerak ke Tanah Negeb diterjemahkan bergerak menuju tanah Selatan yang mempunyai maksud perlahan-lahan berpindah. Tanah Negeb sendiri tidak ada sesuatu yang spesial karena daerahnya yang kering, akan tetapi sangatlah dekat ke negara Mesir yang saat itu merupakan negara maju dengan kebudayaan yang luar biasa baiknya. Sepertinya Abraham ingin mencari satu tempat dimana dapat membuat dia semakin lebih baik, namun Allah tidak tinggal diam. Pada saat menghadapi bahaya di Gerar, khususnya dengan rajanya, sekali lagi Abraham kembali tidak mengakui Sara sebagai istrinya tetapi sebagai adiknya dan Sara pun diambil oleh Raja Gerar, Abimelekh. Hal ini membuat bencana yang besar bagi Abimelekh dan seisi istananya. Seturut perintah Tuhan dalam mimpinya, Abimelekh diminta untuk bertemu dengan Abraham untuk memohon belas kasihan Tuhan. Oleh karena Allah menjaga dan memelihara umat pilihan-Nya khususnya Sara sebagai ibu umat pilihan, Ia membebaskan Abimelekh dari segala bencana dan melepaskan Sara kembali kepada Abraham.

Dari peristiwa kegagalan Abraham kedua ini, kita dapat mempelajari bahwa Allah tidak pernah tinggal diam terhadap apa yang terjadi kepada orang pilihan-Nya. Abraham memang hanya memikirkan dirinya sendiri saja, tapi Allah tetap menjaga orang yang dikasihi-Nya termasuk kesucian Sara sebagai ibu umat pilihan. Lewat dari pertolongan yang Allah berikan sebenarnya mengingatkan kita bahwa kita tetap ada kesempatan kedua bahkan lebih asal kita mau kembali lagi kepada-Nya. Dalam segala bahaya, Tuhan punya beribu macam cara-Nya yang ajaib untuk menolong kita, dengan demikian kita tidak perlu takut atau ragu terhadap-Nya. Mungkin Abraham kembali gagal, akan tetapi dia masih mau berbalik dan kembali menuruti perintah Allah. Oleh sebab itu, kita mau terus berusaha untuk tidak gagal, tapi jikalau gagal, Tuhan akan memberikan kita kesempatan kembali untuk berbalik kepada-Nya dan pasti akan menolong kita. Kiranya Tuhan memberkati!