Hits: 262

Apa maksud Allah menempatkan manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa di taman Eden? Dalam Kej. 2:15, disebutkan untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Dalam bahasa asli artinya menjaga atau memperhatikan dengan seksama. Mengapa taman itu harus dijaga atau dipelihara? Karena ada pengacau atau perusak yang namanya Abadon (bahasa Ibrani) dan Apolion (bahasa Yunani), yang waktu itu telah dibuang dan dicampakkan oleh Allah karena pemberontakannya (Why. 9:11). Siapa Abadon atau Apolion ini? Yaitu Satan atau Iblis karena sifatnya melawan Allah, musuh Allah, pemfitnah, pembohong dan perusak. Iblis sakit hati terhadap Allah dan iri kepada manusia yang berkuasa di taman Eden dengan penuh kemuliaan dan hormat. Karena itu ia berusaha terus untuk memperdaya manusia supaya bisa jatuh seperti dia, maka manusia harus waspada selalu.

Dalam Mat. 10:16 Tuhan Yesus berfirman: “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” Kita tidak perlu takut jika kita cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Cerdik di sini mengandung arti hati-hati, cermat dan bijaksana. Artinya kita harus hati-hati di dalam tingkah laku dan perkataan, serta di dalam mempertanggungjawabkan segala berkat yang diberikan Tuhan.

Dalam Kejadian 3 disebutkan iblis tidak berani berhadapan langsung dengan manusia, maka ia memakai sarana, yakni ular. Mengapa?  Karena waktu itu manusia masih penuh kemuliaan Allah dan iblis sudah hangus oleh murka Allah. Dan ular adalah binatang yang paling cerdik (licik) dari segala binatang yang dibuat oleh TUHAN Allah. Bagaimana iblis bisa masuk ke ular? Karena ia roh, bukan darah dan daging, maka ia dapat menyusup ke dalam apa saja.

Siapa yang menjadi sasarannya? Ular itu berkata kepada perempuan (Hawa) itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” (Kej. 3:1b). Kenapa Hawa yang diperdaya oleh iblis bukan Adam? Kita yakin bahwa Adam sangat taat pada firman Allah. Dalam Kej. 2:18 dikatakan tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja…tapi Hawa malah menyendiri maka menjadi sasaran empuk bagi iblis. Hawa tidak begitu hafal firman Tuhan maka ketika dialog dengan iblis, dia menambahi dan merubah. Kej 2:17 janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Tapi Hawa ubah “Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Akibatnya ketika iblis memutarbalikkan firman Tuhan Hawa percaya. Kejatuhan manusia adalah karena pilihan yang salah. Hawa memilih mendengar kata-kata ular (iblis) daripada mendengar firman Tuhan. Dalam Rm 10:17 dikatakan iman timbul dari pendengaran akan firman Tuhan. Karena itu, kita harus mendengar dan melakukan firman Tuhan.

Kejadian 2:17 “Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” Firman Allah ini bukan sekedar petunjuk/nasehat tapi ini adalah hukum Allah bagi manusia pertama. Hukum ini ringan karena hanya ada satu larangan tentang makanan, tapi sanksinya berat yaitu mati. Allah memberikan semua yang Dia miliki dan hanya satu yang tidak boleh dimiliki manusia, yaitu buah pengetahuan yang baik dan jahat. Tapi manusia sudah salah pilih, yaitu memilih apa yang tidak boleh dipilih. Inilah akibat kejatuhan mereka dan diusir keluar dari taman Eden.

Tujuan Allah memberi hukum: A. agar manusia tidak mati (dalam dosa dan putus hubungan dengan Tuhan). B.supaya manusia tidak mendapat malu terhadap Allah dan sesama. C. supaya manusia tetap bermahkota hormat dan kemuliaan. D. manusia bebas berjalan ke mana saja.