Hits: 855

Ada beberapa fase pembangunan bait Allah:

  1. Kel. 25: 8, Allah memerintahkan lewat Musa, agar bangsa Israel membuat tempat kudus bagi-Nya, supaya Ia diam di tengah-tengah mereka. Jadi bait Allah pertama dibangun di padang belantara Sinai, dengan sebutan Kemah Allah atau Kemah Suci. Disebut kemah karena sifatnya masih sementara, dan sering dibongkar untuk pindah tempat. Tapi berulang kali dibangun kembali.
  2. Setelah zaman Hakim-hakim, khususnya raja-raja, bait Allah baru dibangun secara permanen di Yerusalem. Bait Allah yang pertama (permanen) dibangun oleh raja Salomo, kemudian dihancurkan oleh kerajaan Babilonia pada tahun 586 BC, semua perabotan bait Allah dijarah, termasuk tabut perjanjian yang menyimpan 2 loh batu yang berisi sepuluh hukum Allah.
  3. Bait Allah kedua dibangun kembali pada tahun 515 BC. Dari kitab Ezra dan Nehemia, kita dapat melihat bait Allah kedua dibangun oleh Zerubabel, Ezra dan Nehemia. Waktu itu di ruang Maha Kudus sudah tidak ada lagi 2 loh batu tetapi diganti dengan kandil/tempat lilin bercabang tujuh dan altar persembahan. Ketika kerajaan Siria berkuasa di bawah raja Antiokus Epipanes semua perabotan bait Allah dijarah dan diganti dengan patung-patung berhala. Tindakan daripada Antiokus Epipanes ini membuat orang Yahudi marah maka timbullah pemberontakan dari orang Yahudi di bawah pimpinan Makabeus. Pemberontakan orang Yahudi berhasil tapi bait Allah sudah tidak karuan.
  4. Setelah Herodes Agung memerintah, baru dia membangun kembali bait Allah itu. Inilah bait Allah ketiga, yang disucikan oleh Tuhan Yesus karena telah kehilangan makna sebagai rumah doa.

Maksud dan tujuan bait Allah dibangun:a. Menjadi suatu tempat bagi kehadiran Allah secara istimewa. Allah berkenan hadir secara istimewa sehingga umat-Nya boleh berdoa dan memuji Dia di sana. Di sini Allah akan bertemu dengan umat-Nya. Dan Allah mau mendengarkan seruan doa permohonan dan pertobahan umat-Nya (segala bangsa). Ini menandakan kasih Allah bahwa Ia masih mau tinggal di tengah-tengah umat-Nya. b. Untuk mengajarkan mengenai kekudusan Allah dan keberdosaan manusia maka ada tempat yang disebut ruang maha kudus yang dibatasi oleh tirai. C. Mengajarkan  cara mendekati Allah yaitu hanya melalui persembahan korban. Karena itu ketika Yesus mati sebagai korban Allah disitu baru tabir itu pecah maka manusia baru bisa berhubungan langsung dengan Allah.

Alasan Tuhan Yesus menyucikan bait Allah adalah karena bait Allah pada waktu itu sudah kehilangan makna yang sesungguhnya. Bait Allah seharusnya menjadi rumah Doa dan tempat perjumpaan umatNya dengan Allah yang disembah telah berubah menjadi sarang penyamun atau tempat perdagangan (ay. 46). Jadi hilangnya fungsi rumah Allah itu yang membuat Tuhan marah. Dan kemarahan Tuhan menunjukkan Dialah yang paling berhak menyucikan bait Allah karena Dia adalah Mesias.

Jika kita melihat empat Injil, setidaknya ada 3 cara Tuhan menyucikan bait Allah: 1. Dengan menegur: Tuhan berbicara kepada imam dan semua yang ada dibait Allah, bahwa bait Allah adalah tempat khusus perjumpaan Allah dengan umat-Nya. Kalau mereka ribut dengan sendirinya maksud hati yang ingin menyembah Allah akhirnya hilang dan membuat kita kehilangan berkat Allah. 2. Tuhan membalikkan meja dagang dan mengusir mereka. Ini tindakan Tuhan yang lebih keras. 3.  Dengan cambuk: Ia membuat cambuk dari tali lalu mencambuk dan mengusir mereka semua dari Bait Suci (Yoh. 2 :15). Ini cara yang sangat keras dari Allah. Kalau kita kena cambuk pasti merasa sakit dan menderita. Mengapa Tuhan lakukan itu? Allah yang telah menjelma menjadi manusia memang adalah Allah yang penuh kasih, tapi kita harus ingat bahwa Dia tidak pernah toleransi atau kompromi dengan dosa. Karena Dia adalah Allah yang Maha adil juga.

Agar kita tidak kehilangan berkat dari ibadah maka kita harus selalu ingat bahwa tubuh kita adalah bait Allah, jangan dicemarkan dengan hal yang tidak kudus. Gereja adalah rumah Allah, kita harus jaga kekudusannya. Tuhan bisa saja membuat cambuk untuk mencambuk pribadi kita maupun gereja manakala sudah kehilangan arah. Mari kita mengintropeksi diri, apakah gereja ini tetap kita pakai untuk kemuliaan Tuhan? Selama kita masih berjalan sesuai dengan kehendak Allah kita akan mendapat berkat dan karunia dari Allah yang adalah penguasa bait Allah itu sendiri. Tuhan Yesus memberkati.