Hits: 61

Dalam Minggu Persekutuan ini kita akan merenungkan topik “Tetap Setia”. Dalam pelayanan dan hidup kita Tuhan benar-benar setia, dengan kata lain Dia adalah setia dan dapat diandalkan. Kasih karunia-Nya terus mengalir di dalam hidup kita, bagaimanakah kita membalas-Nya? Karena keterbatasan waktu dan akibat kebobrokan manusia, hampir semua orang sulit setia. Karena itu,untuk merenungkan tentang kesetiaan Allah, kita harus kembali kepada peristiwa bangsa Israel pada waktu mereka memasuki tanah Kanaan.

Dalam Ul. 7:1-11 dicatat peristiwa bangsa Israel akan memasuki tanah Kanaan. Tuhan demikian setia kepada bangsa Israel, tapi sikap mereka terhadap Tuhan sangat memalukan. Dalam tiga hal Tuhan tetap setia kepada bangsa Israel:

  1. Setia dalam kasih. Kesetiaan Tuhan dalam kasih karena walaupun bangsa Israel selalu bersungut-sungut, tapi Tuhan tetap mengasihi mereka. Mereka tidak pernah puas terhadap berkat-berkat yang Tuhan berikan. Dalam Keluaran dan Bilangan banyak dicatat tentang keluhan bangsa Israel kepada Tuhan, tetapi Tuhan tetap setia dalam kasih-Nya.
  2. Setia dalam janji. Tuhan tidak pernah berubah dalam janji-Nya, meskipun bangsa Israel terus mengecewakan Tuhan, tapi Tuhan tetap ingat akan janji-Nya. Dia akan memimpin bangsa Israel menghadapi tujuh bangsa yang kuat untuk memperoleh tanah Perjanjian dan tidak akan meninggalkan mereka.
  3. Setia dalam pilihan. Karena Dia mengenal bangsa pilihan-Nya. Allah adalah Tuhan yang tidak pernah berubah dan memungkiri janji. Ia selalu setia kepada bangsa pilihan-Nya. Walaupun mereka kecil, tapi di ayat 8 dikatakan “Tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu”. Waktu Israel masuk ke tanah Kanaan dengan janji Tuhan kepada Abraham selisih kira-kira tujuh ratus tahun, tapi Tuhan tidak pernah melupakan janji ini.

Asalkan bangsa Israel mendengarkan Tuhan mengalahkan tujuh bangsa setempat, mereka akan memperoleh tempat yang indah ini. Tuhan menghendaki mereka berbuat demikian karena tidak mau mereka berkompromi dengan dosa. Tuhan tahu bangsa Israel sangat mudah jatuh di dalam dosa ini, karena itu Ia ingin mereka mempertahankan kekudusan mereka. Jika mereka tidak setia, maka mereka akan langsung mendapatkan hukuman Tuhan (ayat 10)

Dalam Minggu persekutuan ini kita akan kembali merenungkan apakah kita sudah setia kepada Tuhan, terlebih di dalam kehidupan persekutuan kita? Tuhan ingin kita setia dalam kehidupan persekutuan, karena dalam Alkitab juga mengingatkan kita bahwa kita harus bertumbuh di dalam persekutuan dan taat pada kehendak Tuhan. Kita setia dalam persekutuan akan mendapatkan berkat-berkat Tuhan. Kiranya kita setia dalam kehidupan persekutuan dan memuliakan Tuhan.