Hits: 2238

Dalam Kejadian 14:1-24 kita bisa menemukan Abram adalah sosok yang perannya sudah berbeda dengan beberapa pasal sebelumnya. Sebelumnya kita melihat Abram adalah orang yang sangat lembut, namun di dalam pasal ini kita melihat sisi kemegahan Abram. Dia memimpin tiga ratus delapan belas orang melawan beberapa raja untuk menyelamatkan keponakannya Lot. Jelaslah bahwa dalam kejadian pasal 13 itu Abram tidak membenci Lot sebaliknya ia tetap mencintainya. Ia bersedia menghadapi bahaya untuk menyelamatkan Lot yang tidak layak dicintai, karena ia tahu bahwa semua ini adalah berkat pemberian Allah. Setelah ia menang perang, ada Melkisedek, seorang imam Allah Yang Mahatinggi datang menyambut Abram dan memberkatinya. Pada waktu itu Abram lalu memberikan kepada Melkisedek sepersepuluh dari semua yang diperolehnya sebagai ucapan syukur kepada Allah. Waktu itu raja Sodom ingin memberikan beberapa harta benda kepada Abram juga, tapi ditolak olehnya karena Abram mau menunjukkan ketergantungannya kepada Allah.

Dari bagian firman Tuhan ini kita dapat melihat bahwa Abram mempersembahkan tiga hal kepada Tuhan: kemampuan, kekayaan dan hati yang mengandalkan Tuhan. Abram tahu bahwa semua yang dimilikinya berasal dari Allah, termasuk keponakannya sendiri, maka ia bersedia memberikan kemampuanya untuk menyelamatkan Lot. Walaupun ia harus menghadapi bahaya dan raja-raja dari empat negeri, tapi ia tahu bahwa Allah akan menyertainya untuk menyelamatkan Lot.

Kedua, ketika ia tahu bahwa Allah melalui Melkisedek untuk memberkati dia, Abram bersedia memberikan sepersepuluh harta bendanya kepada Melkisedek. Dari persembahan ini kita dapat melihat bagaimana ia memperlakukan Allah dan imam-Nya.

Terakhir, sikap Abram kepada raja Sodom menunjukkan bahwa ia mau mempersembahkan kepada Allah ketergantungan hatinya kepada Dia. Ia menolak saran dari raja Sodom karena tidak ingin raja Sodom menganggap bahwa kekayaan Abram adalah berasal dari dia. Karena itu, melalui ketiga persembahan ini kepada Allah, Abram semakin diberkati Allah.

Dalam Ibrani 7 juga dicatat tentang peristiwa Melkisedek dan Abram, tujuan utamanya adalah untuk menjelaskan sistem imamat Melkisedek. Melkisedek adalah simbol dari Yesus yang menjadi Imam Besar. Sebagaimana Abram memperlakukan Melkisedek, demikian juga kita harus memperlakukan Imam Agung kita Yesus Kristus. Kita harus mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan dengan hati yang tulus; persembahan sepersepuluh kita kepada Allah itu menyatakan kesalehan dan ibadah kita kepada Tuhan. Karena itu, berikanlah kepada Allah apa yang wajib kita berikan kepada Allah sebab kita sudah diberkati oleh Tuhan.