Hits: 17
Berbicara mengenai menjadi murid Kristus, sungguhlah memerlukan sebuah proses yang membutuhkan kesegenapan hati kita dan kebersandaran kepada Tuhan. Tuhan Yesus menginginkan kita menjadi murid-Nya dengan menyangkal diri, memikul salib dan mengikut-Nya. Namun tugas kita tidak berhenti pada tahap ini saja, lewat Amanat Agung Yesus memerintahkan kita untuk menjadikan seluruh bangsa murid-Nya. Suatu proses yang sulit dan memakan waktu, akan tetapi hal inilah yang diinginkan oleh Yesus di dalam kehidupan kita. Oleh sebab itu, seberapa jauh kita sudah melangkah untuk menjadi murid dan bahkan memuridkan orang lain menjadi murid Yesus?
Di dalam II Timotius 2:1-2 Paulus mengingatkan kepada Timotius agar apa yang didengarkan dari Paulus, percayakanlah hal itu kepada orang- orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar kepada orang lain. Lewat bagian Firman Tuhan ini kita dapat melihat apa yang ingin disampaikan Paulus kepada Timotius agar dapat terus memuridkan orang lain seperti dia yang juga sudah dimuridkan oleh Paulus. Yang diinginkan Paulus adalah agar Injil dapat terus disebarluaskan sehingga lebih banyak lagi orang dapat percaya kepada-Nya dan dapat menjadi murid-Nya.
Dalam hal inilah akhirnya Paulus menginginkan Timotius dapat terus setia di dalam tugasnya. Memang menjadi satu hal yang sulit bahkan bisa menderita, tetapi Paulus memberikan 3 ilustrasi sehingga Timotius dapat terus maju. Pertama adalah seorang prajurit dimana dia fokus dalam tugas sehingga dapat perkenanan dari komandannya. Meskipun sulit dan menderita tetapi demi perkenanan komandannya dia akan selalu fokus dalam perjuangannya. Kedua adalah seorang olahragawan yang fokus kepada peraturan sehingga dapat mencapai garis finis. Jikalau tidak menghiraukan akan peraturan yang ada, diapun akan mengalami kegagalan bahkan pada waktu pertandingan baru saja dimulai. Ketiga adalah seorang petani dimana dia fokus akan proses yang nantinya akan dia nikmati. Sekalipun betapa sulitnya prosesnya, tetapi petani akan selalu tekun dalam menjalankan tugasnya sehingga pada akhirnya diapun dapat menikmati akan hasilnya.
Demikian juga kita sebagai anak-anak Tuhan yang ingin menjadi murid dan memuridkan orang lain, perlulah kita fokus pada tugas kita, fokus akan peraturan dan fokus dalam prosesnya. Kita sebagai anak Tuhan sudah sepantasnya untuk fokus pada tugas kita untuk menyampaikan injil Tuhan kepada orang lain. Lalu kita jangan sampai lupa untuk fokus terhadap Firman Tuhan yang menjadi peraturan kita sehingga kita tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri. Akhirnya kita fokus akan proses yang mungkin sulit, tapi percayalah seperti halnya yang diungkapkan dalam Amanat Agung bahwa “ketahuilah Aku akan senantiasa menyertai kamu hingga pada akhir jaman” (Mat 28:20). Dari semua fokus di atas alangkah indahnya kita dapat menunjukkannya dalam teladan kita, sehingga bukanlah perkataan kita saja yang didengar melainkan orang lain dapat merasakan kasih Allah lewat teladan kita.