Hits: 27

Selamat untuk Perayaan Ulang Tahun GKWI ke- 33! Kiranya Tuhan terus memakai dan memberkati gereja kita. Kita yang menjadi jemaat gereja ini hendaklah semakin mencintai gereja kita. Karena itu, haruslah kita lebih tekun melayani Tuhan, nyatakanlah kasih kita kepada Tuhan dan saudara-saudari kita.

Mengapa kita harus mencintai gereja kita? Karena Tuhan telah memberikan gereja ini menjadi rumah rohani kita. Jika kita tidak mencintai rumah sendiri, siapa lagi yang akan mencintainya? Tuhan memberikan Gereja Kristen Wesley Indonesia ini menjadi rumah rohani kita, hendaklah kita menjaganya dengan baik-baik. Umumnya bila rumah kita rusak atau ada masalah, sudah pasti kita akan berusaha untuk memperbaikinya, dan bukan langsung kita pindah ke rumah lain atau pindah ke hotel. Dengan demikian, kita akan selamanya mencintai rumah rohani kita.

Alasan yang kedua adalah karena gereja Wesley yang sudah berusia 33 tahun ini memiliki nilai sejarah. Walaupun waktu yang telah dilewatinya tidak begitu lama, tapi telah  beberapa waktu berlalu. Biasanya semakin lama kita memiliki sesuatu, semakin kita tidak rela kehilangan dia. Karena itu, jika kita mempunyai rasa memiliki terhadap gereja ini atau merasa memilikinya, maka semakin lama kita akan semakin mencintai rumah rohani ini.

Dari Hagai pasal 2, kita membaca tentang orang Israel dari negara tawanan telah kembali ke Yerusalem, dan mereka telah membangun kembali bait Allah. Tapi, masalahnya timbul, mereka merasa tidak puas dengan bait Allah yang telah dibangun, karena menurut mereka bait Allah ini tidak semegah dengan bait Allah yang sebelumnya dibangun oleh Salomo (ay. 4). Maka selanjutnya TUHAN menghibur dan menguatkan mereka, sebab meskipun demkian, Allah tetap menyertai mereka dan Roh-Nya tetap tinggal di tengah-tengah mereka (ay. 5-6). Oleh karena itu, bangsa Israel tetap harus menghargai dan mencintai bait Allah yang telah dibangun, sebab Allah menyertai mereka.

Bila kita sungguh ingin mencintai gereja kita, kita harus memiliki sikap atau rasa memiliki terhadap gereja ini. Jika kita sudah memiliki sikap memiliki gereja ini, maka kita pasti akan mencintai rumah rohani kita ini. Setelah kita jatuh cinta kepada gereja ini, pasti kita memiliki sikap untuk “berkorban”. Pada dasarnya cinta memiliki makna proaktif.  Karena itu, jika kita mencintai  gereja ini , kita akan secara proaktif memberikan apa yang dibutuhkan oleh gereja kita;  rela berkorban, untuk melaksanakan kewajiban melayani dan memuliakan Tuhan melalui gereja ini. Kiranya Tuhan memberkati kita semua, dan terus memakai keluarga rohani yang senantiasa kita cintai ini.