Hits: 14

Ketika memasuki Minggu Advent pertama, kita akan mulai menuju tema besar Natal kita tahun ini “Doxa”. Tema renungan kita hari ini adalah “Kasih dan Kemuliaan”,yang ayat firman Tuhannya diambil dari Mazmur 84. Jika kita dengan seksama melihat pasal ini, kita akan menemukan bahwa bagian firman Tuhan ini membicarakan mengenai rindu untuk tinggal di rumah Allah. Jika manusia rindu tinggal di rumah Allah, maka mereka akan memperoleh kasih dan kemuliaan Allah (ayat 12). Apa sebenarnya kasih dan kemuliaan Allah itu?

Dari bagian firman Tuhan ini, kita akan melihat jika manusia datang ke rumah Allah dan suka tinggal di dalamnya, maka ia akan makin lama makin kuat (ayat 8). Di rumah Allah kita akan mendapatkan ketenangan dan kekuatan baru. Orang yang mengandalkan Tuhan akan merasa santai karena ia tahu bagaimana berserah kepada Tuhan.

Kedua, doa kita pasti didengar, karena kita tahu bersandar dan berserah (ayat 9), Allah pasti akan mendengarkan doa kita. Walaupun kita tidak langsung tahu apa jawaban doanya, tapi Tuhan pasti akan menjawab dan menggenapi doa kita seturut dengan kehendak-Nya.

Terakhir, kita akan memperoleh kasih dan kemuliaan, ini berarti bahwa Allah akan memenuhi kita dengan kasih dan kemuliaan-Nya. Ia bukan hanya memberikan kita kasih supaya kita bisa lebih mengasihi Allah dan sesama, tapi kita juga akan memperoleh kemuliaan Allah.

Sekarang masalahnya tergantung bagaimana kita memberikan kemuliaan kepada Allah? Seperti ketiga berkat yang dikemukakan di atas, setelah kita menerimanya bagaimana kita memberikan kemuliaan kepada-Nya? Para malaikat berkata: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”

(Luk. 2:14). Mustahil kita memberikan kemuliaan kepada Allah supaya Ia bertambah mulia, karena Allah sendiri adalah mulia. Tapi, di sini memberitahukan kita dengan memuliakan Dia, hendaklah kita ingat bahwa sumber kemuliaan adalah Dia. Kita harus ingat bagaiman pada awalnya Yang mulia itu datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan kita manusia — merendahkan diri. Ketika kita mempersiapkan Natal dengan kerendahan hati, maka kita akan mengerti bagaimana terjadinya malam kudus yang pertama itu. Kiranya di dalam Minggu Advent yang pertama ini, kita merendahkan diri menuju Natal, supaya Natal kita tahun ini tidak berlalu dengan sia-sia dan kita dapat mengalami makna Natal yang sesungguhnya.