Hits: 26
Jika kita membaca Alkitab dengan teliti, maka tidak sulit untuk menemukan bahwa yang dikenal dengan Amanat Agung ini tidak hanya tercatat di dalam Mat. 28:16-19, tapi dalam empat Injil dan Kis. 1:8 juga kita dapat melihat bahwa Amanat ini diberikan oleh Yesus Kristus melalui malaikat. Dan di dalam 1Ptr. 2:9 dikatakan: “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih,…supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”
Sesungguhnya orang Kristen manakah yang tidak tahu atau tidak mendengar tentang Amanat Agung? Juga tidak ada yang tidak tahu pentingnya hal ini, tapi mengapa sampai saat ini masih ada separuh penduduk dunia, bahkan tidak sampai 20% dari penduduk dunia adalah Kristen, padahal Amanat ini sudah diberikan sekitar dua ribu tahun?
Pada tahun 1980 Kristen di Negara kita mencapai 7,8 juta orang, hanya 5,3% dari jumlah penduduk, jika ditambah dengan umat Katolik sekitar 3,7 juta yang sekitar 2,51 % dari jumlah penduduk, masih kurang dari 10%. Hari ini diumumkan bahwa karena dramatis “Kebangkitan dan Pertumbuhan” orang-orang Kristen beberapa tahun terakhir ini, maka Kristen sudah mencapai 20-25% dari jumlah penduduk.
Sesungguhnya ini adalah “kebohongan besar” yang dibuat oleh setan, supaya orang-orang Krsiten terlena di dalamnya. Di satu sisi untuk membangkitkan ketegangan antar agama, tapi banyak pemimpin gereja dan orang percaya masih menyanyikan Haleluya, puji Tuhan. Dalam era urbanisasi ini, berapa banyak warga desa pindah ke kota, tentu saja tidak terkecuali orang Kristen, dan ada berapa orang Kristen yang pindah mengurus atestasi keanggotaannya? Tapi ketika tiba di kota ia mendaftarkan lagi menjadi anggota gereja, ditambah lagi banyak jemaat yang berpindah-pindah gereja, sehingga seseorang menjadi anggota beberapa gereja. Apalagi hari ini ada gereja yang dikenal “Gereja Spesialis Selam”, yang tidak mengakui baptisan gereja lain dan harus dibaptis ulang selam lagi di gerejanya. Lebih-lebih Jakarta mudah sekali bertemu dengan seseorang yang menjadi anggota beberapa gereja. Karena itu, teriakkan bahwa ada kebangkitan besar gereja-gereja di Indonesia! Sesungguhnya adalah kebohongan besar yang menipu diri sendiri dan orang lain.
Mengapa bisa terjadi fenomena seperti ini? Sebabnya adalah: Umumnya orang-orang Kristen menganggapnya sebagai suatu slogan, yang cukup berteriak saja. Kedua, yaitu tidak tahu konsekuensi dari hanya mendengarkan tapi tidak melakukan, karena mereka mengabaikan siapa pemberi Amanat Agung ini dan konsekuensi dari tidak melakukannya. Karena itu, sebelum Amanat Agung diberikan, Yesus berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” (Mat. 28:18). Apa arti perkataan ini? Yaitu jika segala kuasa di sorga dan di bumi sudah diberikan kepada Yesus, artinya Ia adalah Raja dan Tuhan segala sesuatu.
Umumnya mereka yang tidak mendengarkan perintah raja, konsekuensinya tak terbayangkan. Seperti apa yang disebut “Hukuman yang menyangkut sembilan jalur relasi di Tiongkok”. Dan Yesus Kristus telah menggenapi karya besar penebusan dengan nyawa-Nya, selanjutnya yang menjadi murid-murid-Nya harus menyelesaikannya. Karena itu, sebelum terangkat ke sorga, sekali lagi ditekankan: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kis. 1:8).
Jika kita melihat jemaat mula-mula, mereka karena melihat dari seratus dua puluh murid tiba-tiba meningkat menjadi tiga ribu, lima ribu orang dan menjadi gereja yang berjemaat lebih dari sepuluh ribu orang, serta ada kehidupan persekutuan yang indah, tapi mereka lupa Amanat Agung, bagaimana akibatnya? Pasal 7 dan 8 terjadilah peristiwa Stefanus. Sampai 8:1 Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. “Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.” (8:4). Apakah kita juga mau peristiwa Stefanus menimpa kita?
Siapakah yang harus mendengarkan dan melakukan? (Siapa penerima Amanat Agung?)
- Murid-murid: para murid yang menyaksikan kematian, kebangkitan dan kenaikan Kristus pada waktu itu, bahkan mereka masih ragu-ragu harus mendengarkan dan melakukan. Karena dalam situasi seperti itu Amanat Agung ini diberikan oleh Yesus.
- Umat Kristen: Di zaman dulu maupun sekarang semua orang yang percaya kepada Yesus harus melakukan Amanat Agung. Semua yang membaca nas ini memiliki tanggung jawab, dipercayakan untuk melakukannya, seperti yang dikatakan Paulus: “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” (1Kor. 9:16-18)
Janji yang penuh kuasa
Yesus Kristus bukan hanya ingin kita pergi, tapi Dia juga berjanji kepada kita “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat. 28:20) dan memberikan kuasa kepada murid-murid, seperti Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan(Mat. 10:1). Apakah hari ini ada yang seperti Yesaya mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!” (Yes.6:8). Jangan seperti orang-orang percaya pada gereja mula-mula, menunggu sampai peristiwa Sefanus terjadi baru mau pergi.