Hits: 51
Pada masa sekarang ini Indonesia sedang diperhadapkan masalah SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan). Dari hari ke hari masalah ini ramai dibicarakan oleh media massa maupun masyarakat. Bisakah kita menghindari masalah ini? Sangat sulit. Mengapa? Karena kita hidup dalam kemajemukan artinya kita hidup di tengah keanekaragaman.
Berapa jumlah suku, agama, ras dan golongan di Indonesia? Menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 Indonesia terdiri dari 1.128 suku bangsa, 4 macam ras, di samping itu ada warga keturunan Tionghoa, Arab, Pakistan, India, dan sebagainya. Bagaimana dengan agama? Ada agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Zu. Dari keanekaragaman ini kita hidup berdampingan membaur menjadi satu warga negara Indonesia.
Dari sekian banyaknya suku, agama, ras dan golongan bisakah dipersatukan? Bagi manusia sangat sulit, tapi bagi Allah tidak ada yang mustahil. Karena itu, kita perlu terus bersehati berdoa untuk bangsa Indonesia ini.
Dari Mazmur 67:1-8, kita melihat 3 poin penting, mengapa kita harus terus bersehati berdoa untuk bangsa ini?
- Supaya bangsa-bangsa mengenal Allah yang benar dan mendapatkan keselamatan. Dalam Ayat 3 dikatakan: “supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa”. Kita berdoa supaya Tuhan membuka mata mereka untuk mengenal kebenaran dan memperoleh keselamatan.
- Supaya bangsa-bangsa mengetahui Allah yang berkuasa atas hidup kita ini. Ayat 5 berbunyi: “……sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi”. Dengan berdoa untuk mereka supaya ada kesadaran dari diri mereka bahwa Allah yang berkuasa atas hidup kita dan memimpin kita.
- Supaya mereka memahami Allah sebagai sumber berkat dan takut akan Allah. Ayat 7-8 berbunyi: “Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia! Kita harus senantiasa berdoa untuk bangsa-bangsa supaya mereka menyadari Allah adalah sumber berkat dan hanya kepada Dia saja kita harus takut.
Jika diperhatikan baik-baik maka di dalam Mazmur 67 menekankan supaya bangsa-bangsa bisa bersyukur kepada Allah, suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, serta mengalami akan kasih Tuhan.
Nyanyian dari pemazmur ini bukan hanya sekedar nyanyian syukur dan sukacita, tetapi juga merupakan doa permohonan kepada Allah untuk memperhatikan umat-Nya dan bangsa-bangsa lainnya, yang disertai harapan agar bangsa-bangsa lain datang kepada Allah dan patuh dalam pimpinan Allah sehingga terciptalah kedamaian dan kesejahteraan (ayat 4-6).
Biar kita terus bersehati berdoa bagi bangsa ini, supaya kehidupan masyarakat benar-benar berubah dan Negara ini senantiasa dalam keadaan aman, damai dan sejahtera. Kiranya Tuhan memberkati kita.