Hits: 18

Kita semua berharap bahagia selama hidup kita. Untuk setiap orang arti kebahagiaan itu adalah berbeda, tapi sebagai orang Kristen kita semua mempunyai kebahagiaan yang sama – – kebahagiaan kekal di dalam Kristus. Jemaat Atena adalah dari sekelompok kecil etnis bahagia tertentu mulai dan berkembang menjadi satu keleompok orang banyak yang memperoleh kebahagiaan kekal. Meskipun tampaknya tidak mungkin, tapi pada akhirnya berdirilah jemaat di situ.

Kis. 17:16-34 menjelaskan bahwa Paulus ada di Atena dan bagaimana ia mendirikan gereja di sana. Meskipun melalui kesulitan yang sangat besar , tapi di bawah pimpinan Roh Kudus ada beberapa orang lokal bersedia percaya pengajaran Paulus dan menerima Kristus sebagai juruselamat mereka. Beberapa alasan jemaat Atena berdiri, yaitu: karena keinginan tahu terhadap kebahagiaan, adanya keinginan tahu yang kuat dan keinginan tahu kepada Allah yang tidak dikenal.

  1. Atena adalah Negara tempat dewa-dewa dan mereka sangat terfokus pada filisofi. Dalam ayat 18 dicatat ada ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa yang mengejar konsep kebahagiaan. Ketika mereka mendengarkan kebenaran yang disampaikan oleh Paulus, mereka bersedia menerima anugerah tersebut. Sementara beberapa orang mendengar tentang kebangkitan dan tidak percaya, namun masih ada beberapa orang yang bersedia mendengar penafsiran Paulus sampai akhir. Karena itu, mereka bersedia untuk menerima Yesus Kristus karena mereka memiliki rasa ingin tahu terhadap konsep kebahagiaan.
  2. Orang Atena sungguh memiliki keinginan tahu yang sangat kuat. Ayat 18 mengatakan bahwa orang setempat menyebut Paulus sebagai si peleter Meskipun mereka menyebut Paulus adalah si peleter, tetapi mereka masih membawanya menghadap Areopagus dan terus mendengarkan penjelasan Paulus. Jarang sekali ada orang yang mau terus mendengarkan perkataan si peleter, namun orang Atena memang memiliki kebiasaan dan semangat selalui ingin mengetahui segala-galanya. Ayat 21 memberitahukan kita bahwa adapun orang-orang Atena tidak mempunyai waktu untuk sesuatu selain untuk mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang baru. Dengan kata lain mereka mungkin tertarik dengan semua ini; ragu apa yang dikatakan Paulus adalah sesuatu yang baru, sehingga mereka masih ingin mendengarkan si peleter berbicara. Oleh karena orang Atena memiliki semangat dan kebiasaan khusus ini, sehingga mereka dari memiliki kebahagiaan sementara, akhirnya dapat memperoleh kebahagiaan kekal karena mengenal Tuhan Yesus.
  3. Jemaat Atena berdiri karena keinginan tahu mereka kepada Allah yang tidak dikenal. Paulus melihat hal ini lalu mengambil kesempatan tersebut berbicara kepada mereka mengenai Tuhan Yesus. Ayat 23 mengatakan bahwa mereka menyembah banyak dewa, mereka bahkan mendirikan mezbah untuk “Allah yang tidak dikenal”. Karena mereka takut ada Allah yang tidak disembah, maka mereka mendirikan sebuah mezbah untuk “Allah yang tidak dikenal” supaya semua Allah yang tidak dikenal tercakup di dalamnya. Melihat kesempatan ini, maka diayat 24-31 Paulus menjelaskan tentang Allah yang menjadikan bumi dan segala isinya sampai kebangkitan. Meskipun kebanyakan orang menentang ajaran Paulus, tetapi ayat 34 memberitahukan kita bahwa beberapa orang menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus. Oleh karena keinginan tahu kepada Allah yang tidak dikenal, maka orang Atena dapat mengenal Allah yang benar.

 Jemaat Atena berdiri sungguh karena keinginan tahu terhadap kebenaran. Bagi mereka keinginan tahu adalah bahagia; Dari apa yang mereka anggap bahagia akhirnya mereka mendapatkan kebahagiaan kekal. Sekarang kita juga harus senantiasa dengan bahagia mendukung gereja kita dan mewujudkan kebahagiaan sejati.