Hits: 26

Bagaimana kehidupan kita hari ini? Apakah kita hidup di dalam ketakutan, kekuatiran dan dalam keputusasaan, seolah-olah hidup ini sudah tidak ada pengharapan? Apakah masalah hidup yang kita hadapi membuat kita mengeluh dan meragukan keberadaan Tuhan? Sesungguhnya, Tuhan yang kita sembah hari ini, adalah Allah yang bagaimana? Sungguhkah Dia, Allah yang hidup yang dapat kita andalkan? Mari kita lihat dulu, siapakah Allah itu? Dari Mazmur 139 ini, kita dapat melihat Allah  kita sungguh luar biasa. Mengapa demikian? Mari kita lihat pengakuan dari Daud:

  1. Allah Mahatahu (ayat 1-6). Diayat pertama dan kedua, Daud mengatakan bahwa TUHAN menyelidiki, mengenal, mengetahui dan mengerti akan dirinya. Bahkan sebelum dia mengatakan sesuatu, Tuhan sudah tahu. Tuhan tahu segala-galanya tentang kita, termasuk hal-hal pribadi yang tersembunyi. Dalam segala keadaan, Tuhan menyertai, menjaga, memelihara dan memimpin kita. Dia sepenuhnya memahami dan mengasihi kita.
  2. Allah Mahahadir (ayat 7-12). Daud menyadari bahwa ke manapun dia pergi, Tuhan berada di dekatnya. Tuhan ada di segala tempat, manusia tidak dapat menghindari Tuhan. Seluruh hidup manusia terbuka di hadapan Tuhan. Tuhan melihat segala-galanya yang dilakukan oleh manusia. Kemana pun manusia pergi Tuhan mengawasinya. Tidak ada yang luput dari pandangan-Nya. Seperti yang dikatakan Amsal 15:3 “Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” Karena itu kita harus hidup benar di hadapan-Nya. Selain itu, kehadiran Tuhan dalam hidup kita menunjukkan bahwa kita hidup tidak sendirian. Dia selalu ada bersama kita, karena itu kita tidak perlu takut dan kuatir.
  3. Allah yang Mahakuasa (ayat 13-22). Daud mengakui bahwa Tuhan Mahakuasa. Dia berkuasa atas semua ciptaan-Nya, termasuk manusia. Di ayat 14 Daud mengatakan: “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya”. Daud menyadari bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang istimewa dan sempurna.

Karena inilah, akhirnya Daud menaikkan doa yang luar biasa ini: Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (ayat 23-24). Dengan kerendahan hati, Daud menutup bagian ini dengan permohonan kepada Allah untuk menyelidiki dan menyelami hatinya serta memohon perlindungan Tuhan supaya dia tidak jatuh ke jalan yang tidak benar dan dapat terus berjalan di jalan yang kekal. Daud sadar bahwa dirinya adalah manusia yang lemah dan senantiasa memerlukan tuntunan Tuhan agar selalu berjalan di jalan yang benar. Ketika Tuhan menunjukkan dosa kita, kita bisa bertobat dan diampuni. Karena bagaimana kita bisa mengetahui dosa-dosa kita tanpa tuntunan Tuhan? Kiranya ayat ini menjadi doa kita.

Apakah kita masih hidup di dalam ketakutan, kekuatiran dan keputusasaan? Jika Allah kita Mahatahu, Mahahadir dan Mahakuasa, apalagi yang kita kuatirkan dan takutkan? Allah adalah tempat perlindungan dan kekuatan kita; Ia selalu siap dan mampu menolong dalam kesesakan. Semakin kita mendekat kepada Tuhan, kita akan semakin mengenal Dia dan merasakan penyertaan-Nya. Hendaklah kita bertekun di hadapan-Nya, dan semakin haus datang ke hadirat-Nya. Dia siap menolong kita karena Dia selalu tahu, hadir dan berkuasa atas hidup kita. Tetaplah setia kepada-Nya. Tuhan memberkati kita. Amin.