Hits: 44

Musa mau memimpin jutaan orang Israel keluar dari Mesir adalah tugas yang mustahil. Mengapa? Orang Israel kira-kira ada enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki waktu itu (Kel. 12:37). Jika ditambah perempuan, anak-anak, remaja, orang tua, diperkirakan ada 2 juta orang. Musa tetap menolak pengutusan Tuhan karena takut, tapi Allah berulangkali memberitahukan Musa bahwa Dia akan menyertainya. Dan Allah memakai tiga mujizat untuk membuktikan akan kuasa dan kehadiran-Nya, juga mempersiapkan saudaranya Harun sebagai juru bicaranya. Akhirnya Musa memutuskan  kembali ke Mesir untuk menghadap Firaun.

Kel. 4:18 Ketika Musa meminta izin kepada mertuanya untuk kembali ke Mesir, ia tidak mengatakan alasan sebenarnya, tapi hanya mengatakan bahwa ia akan kembali untuk melihat saudaranya yang telah berpisah selama bertahun-tahun. Mertuanya pun langsung  setuju dan memberkati perjalanan Musa aman dan lancar.

4:19 TUHAN memberi tahu Musa bahwa orang yang ingin mencabut nyawanya telah mati. Ini menunjukkan bahwa Allah telah menyingkirkan rintangan baginya untuk kembali ke Mesir, dan Allah ingin Musa tahu bahwa sebelum ia memutuskan untuk kembali ke Mesir, Allah telah mulai rencana penyelamatan bangsa Isarel dan kekuatiran di benak Musa telah disingkirkan.

4: 20 Tongkat Allah menandakan kuasa dan kehadiran Allah. Setelah mertua Musa mengizinkannya untuk kembali ke Mesir, Musa membawa istri dan dua anaknya dan menaikkan mereka ke atas keledai lalu berangkat bersama ke Mesir; dan tongkat Allah itu dipegangnya di tangannya. Sebenarnya itu adalah tongkat Musa, tapi karena ada kuasa dan kehadiran Allah maka menjadi tongkat Allah.

4:21 Nubuat tentang rintangan – yaitu Firaun berkeras hati. Allah mengingatkan Musa bahwa Firaun tidak akan membiarkan Israel pergi dengan mudah. Allah akan mengeraskan hati Firaun. Bagaimana menjelaskan hal ini? Dalam seluruh kitab Keluaran ini, selain ayat ini masih  ada sembilan belas ayat lain yang serupa dengan kalimat ini. Sembilan ayat di antaranya adalah Allah akan mengeraskan hatinya, empat ayat adalah Firaun mengeraskan hatinya, enam ayat  lainnya adalah hati Firaun berkeras. Misalnya, ayat yang sama dengan 4:21 adalah 7: 3-4; 8:15; 9:34. Di antaranya  ada .4 ayat adalah Firaun tetap berkeras hati! (8:15; 9:34). 6 ayat lainnya mengatakan bahwa hati Firaun berkeras /Firaun memang sudah berkeras hati (7:13;7:14; 7:22). Allah akan mengeraskan hati Firaun, tetapi itu bisa diterjemahkan menjadi Allah membiarkan hati Firaun berkeras. Ini menunjukkan bahwa hati Firaun memang sudah mengeras, jadi Tuhan membiarkannya mengeras, karena Tuhan memiliki kedaulatan/otoritas mutlak.

Betapa kita perlu waspada terhadap peringatan Tuhan, karena Dia adalah Allah yang dahsyat dan kudus, janganlah kita berkeras hati, karena pada akhirnya Tuhan akan membiarkan kita, maka kita akan kehilangan kesempatan, betapa menyedihkannya itu!

4:22-23 Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung. “Anak sulung” menunjukkan bahwa Israel adalah bangsa pertama yang dipilih oleh Allah. Allah sendiri menyatakan Israel sebagai Anak-Nya — anak sulung-Nya. Jika Firaun tidak membiarkan anak sulung Allah pergi, maka anak sulung Mesir akan dibunuh.

4:24-26 Pengantin darah – misi dan perjanjian. Ini adalah bagian dalam Alkitab yang sangat sulit dijelaskan.
“Pengantin darah”,  mungkin adalah istilah untuk upacara pernikahan pada waktu itu. Nyawa Musa diperoleh dengan darah sunat putranya, maka  itu adalah “suami darah.” Kedua putra Musa seharusnya belum disunat, sehingga mereka tidak dianggap “orang Yahudi”. Oleh karena itu,  di tengah jalan, di suatu tempat bermalam, Musa sekeluarga bertemu dengan seorang malaikat, dan malaikat itu ingin membunuh “Musa” karena masalah sunat. Karena ketika Allah mengadakan perjanjian dengan Abraham, secara khusus ditegaskan: “Orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku…(Kej. 17:9-14). Tetapi Musa tidak menyunat putranya, dan ini adalah tanggung jawab Musa sebagai ayah, karena itu Musa mau dibunuh. Lalu Zipora mengambil pisau batu, dipotongnya kulit khatan anaknya, kemudian disentuhnya dengan kulit itu kaki Musa, untuk menunjukkan kesediaan untuk mematuhi perjanjian Allah dengan Abraham. Maka Allah melepaskan Musa.

4:27-31 Bertemu rekan pelayanan. Kesamaan antara ayat 28 dan 30 adalah Allah mau Musa memberitahukan kepada Harun segala firman TUHAN yang disampaikan-Nya. Harun berperan sebagai juru bicara, mengucapkan segala firman yang telah diucapkan TUHAN kepada Musa, serta membuat di depan bangsa itu tanda-tanda mujizat. Lalu percayalah bangsa itu, maka berlututlah mereka dan sujud menyembah. Ini adalah hasil yang sangat luar biasa, benar-benar tidak terduga oleh Musa, dapat dilihat bahwa panggilan Allah pada dasarnya sangat sederhana, tetapi manusia  yang memperumitnya.

Kesimpulannya adalah bahwa hamba yang dipilih oleh Allah akan mendapatkan penyertaan, pemeliharaan, dan perlindungan Allah, namun ia tetap akan menghadapi kesulitan dan hambatan, tetapi ia akan mengalami pimpinan Allah dan perlindungan penuh. Seorang pemimpin pilihan Tuhan juga akan mengalami resiko terbunuh, bukankah ini adalah peringatan bagi kita? Seorang pemimpin harus memenuhi perjanjiannya dengan Tuhan. Memang penting Musa memimpin Israel keluar dari Mesir, tetapi menaati perjanjian Allah jauh lebih penting. Ketika menghadapi kesulitan, apakah Anda mencari pertolongan Tuhan atau mengandalkan kemampuan, kekayaan atau kepandaian Anda sendiri, atau bahkan menghindar? Tuhan peduli pada kita, dalam kesulitan Dia akan menjaga dan memelihara kita. Dia tidak  akan meninggalkan kita, marilah kita taat dan patuh pada pimpinan Tuhan untuk bersandar pada-Nya.