Hits: 32
Dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir, ada tiga peristiwa besar Allah memakai sarana kayu untuk membuat umat-Nya menemukan hidup: 1. Ketika bangsa Israel akan menyeberangi Laut Teberau, Musa mengangkat tongkat dan mengacungkan ke atas laut. Maka air pun terbelah dan orang Israel dapat menyeberangi laut dengan berjalan di tempat yang kering (Kel.14:16). 2. Di Mara, ketika mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Musa berseru kepada Tuhan, maka TUHAN menunjukkan kepada Musa sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis (Kel. 15:25). 3. Batu karang di gunung Horeb dipukul dengan tongkat Musa dan memancarkan air sehingga orang-orang bisa minum (Kel.17:6). Semua itu merupakan nubuat bahwa melalui kayu salib manusia mendapatkan hidup. Karena di atas kayu salib Tuhan Yesus dipukul, dilukai dan mati agar manusia beroleh hidup.
Ada beberapa peristiwa yang terjadi di Rafidim (ayat 2):
a. Musa menghadapi pemberontakan dari bangsanya, karena mereka menganggap Musa memimpin mereka keluar dari Mesir supaya mereka mati kehausan di padang gurun (Kel. 17:3). Lalu berserulah Musa kepada TUHAN, katanya: “Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!”. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Bawalah beberapa tua-tua Israel dan pukulah tongkatmu ke batu karang maka dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum.” Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel. Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, karena orang Israel telah bertengkar dan mencobai TUHAN.
b. Tindakan Musa dalam menghadapi serangan orang Amalek adalah berdoa dengan mengangkat tangan yang dibantu oleh Harun dan Hur lalu Yosua yang memimpin peperangan. Akhirnya Yosua dapat mengalahkan orang Amalek.
c. Tuhan berfirman kepada Musa untuk menulis semua peristiwa yang sudah terjadi dalam sebuah kitab sebagai peringatan (Kel. 17:14). Yang harus ditulis: perbuatan-perbuatan besar Allah, tujuan Allah memilih Israel dan tuntutan-tuntutan Allah. Dalam perjalanannya dari Mesir menuju tanah perjanjian, mereka menikmati kuasa dan pemeliharaan Tuhan. Mereka melihat perbuatan-perbuatan besar yang Allah lakukan di tengah-tengah mereka. Tujuan Allah memilih bangsa Israel adalah ingin memberi status kepada mereka: Pertama, untuk menjadi harta kesayangan Allah (ay. 5), yaitu bangsa yang unik dan diberkati karena mereka akan dipisahkan untuk kehendak Allah. Kalau disebut harta kesayangan Allah itu berarti sangat berharga di mata Tuhan.
Kedua, menjadi kerajaan imam (ay. 6). Dalam Perjanjan lama tugas imam adalah di hadapan Allah mewakili umat untuk berbicara kepada Allah dan di hadapan manusia mewakili Allah untuk berbicara kepada manusia. Waktu itu tidak semua orang boleh datang mendekat kepada Allah. Tapi karena kasih Allah kita umat percaya (gereja) dipilih menjadi kerajaan imam artinya kita semua boleh mendekat kepada Allah melalui Yesus Kristus. Ini hak istimewa yang diberikan kepada bangsa Israel dan gereja/ umat percaya. Arti kerajaan imam juga adalah orang yang melayani Tuhan.
Ketiga, bangsa Israel dan kita dipilih menjadi bangsa yang kudus, menjadi anggota keluarga Allah, yang berani merubah dunia yang bengkok menjadi lurus, bukan terbalik kita yang dirubah oleh dunia.
Dalam 1Ptr. 2:9, ditegaskan kita menjadi umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia. Orang percaya sangat berharga karena menjadi milik Tuhan. Apakah status pemberian Allah dapat hilang? Jawabnya dapat, yaitu jika kita tidak sungguh-sungguh mendengarkan Firman Tuhan dan berpegang pada perjanjian-Nya. Karena itu, jadilah penatalayan( pelayan) yang setia dan bertanggung jawab. Hiduplah di hadapan Tuhan dengan tidak bercela. Dengan demikian kita akan selamanya menjadi umat kepunyaan Allah.