Hits: 29
Dari Kejadian 1 dicatat ketika Allah menciptakan segala sesuatu, setiap selesai satu hal, lalu dikatakan: “Allah melihat bahwa semuanya itu baik.” Seperti ayat 4,10,12,18,21,25. Tapi setelah Allah menciptakan semua binatang dan manusia, sampai diayat 31, dikatakan: “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.” Dari sini jelas terlihat alam semesta dan segala isinya yang diciptakan pada dasarnya amat baik, termasuk semua hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dan segala makhluk sungguh indah dan harmonis. Secara khusus hubungan antara manusia dengan Allah adalah tidak terpisahkan. Sungguh amat baik. Tapi bagaimana dunia saat ini? Kita tidak terlalu yakin untuk menjawab, sebaliknya di dalam hati kita bertanya, mengapa dunia saat ini begitu tidak aman? Di mana-mana orang hidup dalam ketakutan? Perlu penjaga keamanan? Mengapa demikian? Dimana biang malapetakanya? Siapa yang bertanggungjawab?
Untuk itu terlebih kita harus melihat kapan mulai tujuan Allah menciptakan manusia? Ayat 26 Allah berfriman: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
Ayat 28: “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Taklukkanlah”, “berkuasalah”, ini adalah tugas yang sangat mulia.
- Allah menginginkan manusia mewakili-Nya untuk menjalankan tugas menguasai dan mengelola. Apa yang dimaksud “taklukkanlah”, “berkuasalah” atas segala ciptaan Allah “mengelola dunia” — Memang, Allah telah menciptakan dunia yang indah, memberikan tanggungjawab kepada manusia untuk mempertahankan keindahan dunia ini supaya hidup manusia lebih indah dan berarti. Tanggung jawab mengelola dunia mencakup tiga aspek:
- Manusia harus terus menciptakan dan menemukan hal-hal baru: menciptakan dan menemukan adalah manisfestasi hikmat Allah; manusia memiliki gambar Allah, maka manusia juga memiliki kemampuan untuk menciptakan dan menemukan. Kemampuan ini diberikan supaya manusia lebih mudah dan efisien bekerja. Namun kreativitas ini hanya dimiliki oleh manusia, makluk hidup lain tidak ada yang memiliki kemampuan ini.
- Manusia harus menggunakan berbagai macam keahlian/ketrampilan: keahlian mencakup yang sederhana, seperti membangun rumah, pertanian, dll, ada yang rumit seperti pembuatan komputer, membutuhkan pengetahuan ilmiah dan teknologi tingkat tinggi. Untuk menyelesaikan tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan, manusia membutuhkan kekuatan dan hikmat untuk saling melengkapi, sehingga menghasilkan berbagai macam keahlian. Ketrampilan hewan adalah alamiah, seperti jaring laba-laba, sarang lebah. Tetapi praktek keahlian manusia bisa melalui pembelajaran dan pelatihan, juga keahlian manusia adalah suatu tanggungjawab, untuk memenuhi tugas pengelolaan terhadap dunia ini
- Manajemen organisasi: Manajemen organisasi berfokus pada pertimbangan, sebagai syarat untuk menciptakan pekerjaan yang lebih baik untuk membuatnya bekerja lebih baik, ini adalah organisasi. Masyarakat saat ini, strukturnya semakin kompleks, kita perlu kemampuan dan metode manajemen organisasi yang baik.
- Apakah manusia memiliki kemampuan ini?
- Dalam hal kedudukan, manusia sanggup, karena manusia di atas segala sesuatu, dan berbeda dari ciptaan lain.
- Dalam hal kecerdasan, tidak ada makluk hidup lain yang dapat dibandingkan dengan manusia. Karena kemampuan berpikir yang unik ini maka manusia mampu mengelola dunia ini.
- Dalam hal fungsi: jikalau manusia tidak baik-baik mengelola dunia ini, maka manusia tidak akan mendapatkan kepuasan. Karena ini adalah tanggungjawab besar untuk manusia. Hanya dengan memenuhi tanggungjawab ini, manusia baru dapat menemukan arti hidup dan kepuasan.
- Tujuan lain Allah menciptakan manusia:
- Komunikasi Allah dengan manusia: salah satu tujuan Allah menciptakan manusia adalah supaya manusia dapat berkomunikasi dengan Dia. Karena manusia yang ciptaan-Nya, bukan robot, tapi manusia yang memiliki pemikiran dan bisa bereaksi, memiliki kebebasan untuk memutuskan secara independen, juga mempunyai luapan emosi. Namun karena manusia berdosa dan lemah, akibatnya komunikasi yang semula ada ini menjadi hilang. Manusia tidak dapat memenuhi tuntutan Allah dalam hal ini. Kejatuhan manusia membuat dirinya mengalami kekosongan jiwa, dan seluruh kehidupanya tanpa arah dan tersesat, akibatnya hidupnya tidak berarti. Jelas tahu bahwa Allah itu ada tapi dimulutnya tetap mengatakan tidak ada, sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi komunikasi dengan Allah.
- Komunikasi antar manusia: tujuan lain Tuhan menciptakan manusia, yaitu supaya manusia saling berkomunikasi dan saling melengkapi. Dalam Kej. 2:18, Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Ini menunjukkan ada suatu komunikasi dan saling melengkapi dari dua pihak, untuk membangun hubungan antara manusia. Ini adalah tujuan Allah menciptakan manusia. Tapi bagaimana hubungan antar manusia hari ini? tak berperasaan, kekerasan dan pembunuhan makin banyak.
Puji syukur kepada Allah ! Meskipun manusia telah gagal, tapi Dia tetap mengasihani manusia, dengan mempersiapkan Yesus Kristus datang untuk menyelamatkan kita dari keadaan dunia yang makin jahat ini. Melalui karya keselamatan yang digenapi di atas salib memulihkan hubungan kita dengan Allah Bapa. Juga melalui keselamatan dari Yesus Kristus, orang-orang yang percaya kepada-Nya dapat menjadi anak-anak Allah, sama-sama sebagai anggota tubuh Kristus., sehati bersama-sama membangun tubuh Kristus. Dengan demikian baru bisa menyelesaikan tugas menguasai dan mengelola dunia yang semakin rusak ini.