Hits: 30

Jika kita membaca Wahyu pasal satu sampai pasal tiga, ini adalah perkataan Tuhan kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil. Selain jemaat Filadelfia yang tanpa celaan, yang lain semuanya ada pujian, juga ada celaan. Bahkan ada yang hanya berupa celaan tidak kata-kata pujian, ini sungguh melukai hati Yesus Kristus, seperti jemaat Sardis dan Laodikia. Jemaat-jemaat ini hampir bisa mewakili macam-macam gereja di setiap zaman.

Jemaat Antiokhia yang disebutkan dalam firman Tuhan hari ini, berbeda dengan ketujuh jemaat di Asia Kecil. Jemaat ini layak disebut sebagai jemaat teladan. Hanya dengan dua bagian singkat Alkitab sudah mengemukakan semua kelebihan dari jemaat ini: benar-benar adalah sebuah gambaran yang indah dari jemaat teladan.

Berdirinya jemaat Antiokhia, adalah karena setelah Stefanus mati dilempari batu, penganiayaan makin hebat terhadap jemaat di Yerusalem, murid-murid mulai tersebar ke seluruh tempat untuk mengungsi dan menetap, karena itu Injil pun diberitakan di seluruh tempat, dan dengan demikian gereja pun didirikan. Pada awalnya murid-murid yang datang ke Antiokhia memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan mulailah Injil diberitakan kepada orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani juga, maka dengan sendirinya Injil diberitakan kepada orang Yunani juga. Karena Tuhan menyertai mereka, sejumlah orang percaya dan berbalik kepada Tuhan maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena kebutuhan pekerjaan, lalu pergilah Barnabas ke Tarsus mencari Saulus untuk membantunya (Kis.11:25-26). Karena Tuhan menyertai mereka, dan juga dukungan dari jemaat di Yerusalem, jemaat Antiokhia bertumbuh dengan sangat cepat, dan dalam waktu singkat telah menjadi jemaat teladan. Kelebihan mereka adalah sebagai berikut:

  1. Adalah jemaat yang memiliki nabi: Dan bukan hanya seorang nabi, tapi ada beberapa. Yang dimaksud nabi di sini tentu bukan seperti nabi dalam Perjanjian lama yang bernubuat dan menulis Kanon, melainkan orang yang baik dalam memberitakan dan menyampaikan firman Tuhan, sangat pandai dalam penafsiran Alkitab, penuh pencerahan, penuh semangat dan kekuatan dan dapat memenuhi kebutuhan rohani orang-orang percaya. Ini adalah satu bagian yang paling dibutuhkan oleh gereja, sehingga orang-orang percaya dapat dikenyangkan dan dibangun.
  2. Adalah jemaat yang memiliki pengajar: menunjuk kepada guru yang pandai mengajar dan meneliti kebenaran Alkitab. Dengan bahasa hari ini adalah orang yang bertanggungjawab dalam bidang pembinaan, supaya jemaat bukan hanya bertumbuh secara rohani, tapi juga berlimpah dalam pengetahuan spiritual.
  3. Adalah jemaat yang bersehati: lima pemimpin jemaat yang disebutkan di sini, semuanya mempunyai latar belakang pendidikan dan budaya yang berbeda, bahkan berbeda suku juga: ada orang Yahudi, orang Yunani, juga orang kulit hitam dari benua Afrika. Secara logika kominasi seperti ini adalah tidak mungkin bisa sehati bekerja sama, tetapi mereka bisa. Inilah letak perbedaan antara gereja dan masyarakat.
  4.  Adalah jemaat yang melayani: “Mereka beribadah kepada Tuhan” (Kis. 13:2), kalimat ini menunjukkan bahwa “mereka” adalah semangat tim. Orang-orang ini bersama bukan hanya membayar harga untuk melayani Tuhan, tapi juga dengan sikap berpuasa untuk melayani, mereka sangat mementingkan nilai
  5. Adalah jemaat yang di bawah kuasa Roh Kudus: “Berkatalah Roh Kudus” tiga kata ini muncul di dalam jemaat Antiokhia jelaslah bahwa ia adalah jemaat di bawah kuasa Roh kudus. Umumnya yang sering kita dengar adalah “berkatalah pendeta”, “berfirmanlah Tuhan”, “berkatalah penatua” dsb, jarang ada berkatalah Roh Kudus. Suara Roh Kudus sudah ditutupi oleh banyak orang. Jemaat Antiokhia bukan hanya mendengarkan tapi juga menaati pimpinan Roh Kudus.
  6. Adalah jemaat yang berdoa puasa : Gereja saat ini meskipun yang mengikuti kebaktian jumlahnya banyak, tetapi yang mengikuti kebaktian doa jumlahnya sangat sedikit. Jemaat Antiokhia bukan hanya jemaat yang berdoa, tapi juga adalah jemaat yang berdoa dan puasa, mereka melayani dengan puasa dan dengan puasa mereka berdoa. Tidak mengherankan, di Antiokhialah orang percaya untuk pertama kalinya disebut Kristen. Meskipun pada waktu itu sebutan ini mengandung nada sindiran, tapi juga karena ini malah menunjukkan kualitas jemaat Antiokhia: sehingga orang-orang melihat bahwa mereka adalah orang-orang milik Kristus.
  7. Adalah jemaat yang misionaris: Pelayanan misi mereka sepenuhnya adalah karena gerakan Roh Kudus, mereka diutus oleh Roh Kudus dan orang-orang terbaik yang diutus keluar. Barnabas dan Saulus mau taat juga diutus oleh Roh Kudus. Banyak gereja hari ini juga melakukan pekerjaan misi, tapi cuma banyak yang mengirim “uang”, sedikit mengirim “orang”. Kita harus meneladani model jemaat Antiokhia yang misionaris, supaya Tuhan memberkati kita berkeimpahan!