Hits: 21
Puji Tuhan, kita yang menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kita diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah! Inilah yang dijanjikan oleh Rasul Yohanes di dalam penulisannya di Injil Yohanes dan selanjutnya dijelaskan lebih jauh lagi di dalam suratnya yang pertama. Pada bagian ini Yohanes ingin memberitahukan kepada pendengarnya bahwa kita sebagai anak-anak Allah harus memperhatikan ciri khas yang kita punyai dan apa yang menjadi keyakinan kita sebagai anak-anak-Nya. Oleh sebab itu kita harus memperhatikan bagaimana kita hidup di dalam status tersebut.
Pada bagian pertama pembacaan Alkitab kita dari I Yohanes pasalnya yang ketiga, ayat 1-18 ingin memberitahukan kepada kita apa saja yang menjadi ciri khas dari anak-anak Allah. Ciri khas yang pertama adalah ayat 1-2 kita disebut sebagai anak-anak Allah karena menerima karunia kasih Bapa yang begitu besar dan kita pun harus semakin sama seperti Dia sampai pada saat nanti Dia datang kembali.
Ciri khas kedua adalah ayat 3-10 dimana kita tidak dapat berbuat dosa karena benih Allah ada di dalma kita. Disini mengandung arti bukan kita sama sekali tidak dapat berbuat dosa akan tetapi tidak terbiasa berbuat dosa atau hidup di dalam dosa. Di sini diingatkan bahwa kita harus tinggal di dalam Tuhan dan lahir dari Allah, pastinya tidak condong berbuat dosa, karena kita milik-Nya.
Ciri selanjutnya adalah ayat 11-18 yakni kita harus mengasihi saudara-saudara kita; jikalau tidak ada kasih, kita akan hidup di dalam kematian. Mengasihi dengan kasih Allah secara sungguh-sungguh kepada saudara-saudara kita, di dalamnya pasti ada kasih Allah yang mengalir.
Dengan menghidupi ciri-ciri khas yang disebutkan di atas, kita akan memiliki keyakinan yang lebih dalam akan Tuhan. Ayat 19-24 menjelaskan kepada kita bahwa kita pastinya akan memiliki hati yang tenang karena ada Allah bersama dengan kita. Selanjutnya apa yang diminta, akan menerima dari-Nya karena kita taat kepada perintah-perintah-Nya dan melakukan apa yang menyenangkan hati-Nya. Terakhir tinggal di dalam-Nya, Tuhan juga akan tinggal di dalam kita dan akan menjadi Tuhan atas kehidupan kita. Kiranya kita kembali dalam dekapan Allah, merasakan kembali kedamaian kasih-Nya.