Hits: 58

Manusia sering diperhadapkan pada pilihan, dan biasanya pilihan yang diambil adalah bagaimana ia merasa senang dan nyaman. tetapi pilihan ini cenderung membawa seseorang pada posisi keegoisan yang tinggi. Rasul Paulus dalam suratnya menulis kepada Timotius, supaya Timotius mengambil kesempatan yang diberikan kepadanya dengan tepat dan benar, yaitu memberitakan Injil, baik atau tidak baik waktunya (Ay.2). Timotius masih muda, kesempatan untuk mengambil pilihan yang hanya menyenangkan diri dan nyaman adalah sangat besar. Tetapi Paulus menegaskan dengan sungguh- sungguh, ”aku berpesan: dihadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, beritakanlah firman”. Kristus pasti datang, dan alasan kedatanganNya adalah Injil. Kristus akan menghakimi semua orang, dan apakah orang itu selamat atau tidak…itu karena Injil. Paulus juga menegaskan akan banyak ajaran sesat yang muncul yang dapat membuat orang terlena, jika Injil diberitakan terlebih dahulu, itu bisa menjadi penangkal setiap ajaran sesat tersebut.
Beritakanlah Injil baik atau tidak baik waktunya, ini adalah kesempatan terbaik yang mengajar kepada kita:

a. Kita semua adalah pemberita.
Firman ini bukan hanya untuk Timotius, tetapi untuk semua gereja Tuhan, orang-orang percaya yang telah dipanggil-Nya dan menerima kasih Tuhan yang besar. Kesempatan dan tanggung jawab untuk memberitakan Injil adalah milik kita semua. Mungkin kita berkata: “Aku tidak tahu caranya, bagaimana ya, aku bukan pendeta atau penginjil”. Setiap orang percaya yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, didalam dirinya ada Firman yang hidup. Dimana dan kemana, ia sedang memberitakan firman itu, ”kamu adalah kitab terbuka yang dikenal dan dibaca oleh semua orang” (2 Kor 3:2). Ide-ide hasil pemikiran kita, tutur kata dan cara penyampaian bahasa, juga semua karya yang dihasilkan, sesungguhnya adalah buah pemberitaan Injil, yang Tuhan tanam didalam diri kita. Masalahnya apakah kita berani menyaksikan itu kepada orang lain, bahwa semua itu datang dari kasih Allah yang besar bagi kita, melalui karya Yesus.

b. Jangan mengubah berita
Pusat dari pemberitaan adalah Allah sendiri. Kasih-Nya yang besar yang diberikan kepada manusia yang
sesungguhnya tidak pantas menerimanya, diberikan melalui Yesus Kristus sebagai penebus, dan bagaimana manusia yang ditebus itu hidup dalam ketaatan. Inilah pusat dari semua pemberitaan kita. Bukan dongeng- dongeng atau semua cerita yang hanya memuaskan keinginan telinga (ayat 3-4).

c. Rajinlah dalam melakukan pemberitaan.
Pemberitaan Injil sering diibaratkan seperti seseorang yang sedang pergi menabur, kita tidak tahu mana setiap taburan itu yang tumbuh dan menghasilkan buah. Pengkotbah 11:6 mengatakan: “Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil atau kedua-duanya sama baik”. Tidak semua orang menerima baik setiap pemberitaan, kita akan menemukan bermacam-macam respon orang atas pemberitaan ini. Ada orang yang menerima dengan senang tetapi kemudian melupakan. Ada orang yang dengan terang melawan dan menolak pemberitaan. Ada juga yang menerima dengan sungguh-sungguh dan menghasilkan buah yang baik. Sehingga Paulus mengatakan: “Siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,..rajinlah dan terus bekerja, selagi kesempatan itu diberikan kepada kita”. Paulus menjadikan dirinya sebagai teladan, bagaimana ia berusaha keras menjadi pemberita. Kalau kita melihat peta perjalanan misi Paulus dalam memberitakan firman itu luar biasa, bukan hanya lingkup Asia kecil tapi juga sampai ke Eropa, bahkan penjara dan belenggu tidak menjadi penghalang bagaimana Injil sampai kepada setiap telinga. Para prajurit, pengawal, penguasa,orang yahudi bahkan orang-orang yang jauh yang susah untuk dia jumpai sekalipun, Paulus sampaikan berita Injil, meskipun hanya lewat surat-suratnya. Banyak sekali buah yang dihasilkan Paulus yang dampaknya sampai sekarang ini, bahkan para misionaris yang datang ke Indonesia membawa Injil adalah mereka yang datang dari bangsa-bangsa dimana Paulus memberitakan injil.

Semua orang akan mengakhiri pertandingan, Paulus mengakhirinya dengan baik. Demikian juga kita, akan tiba waktunya pertandingan itu akan usai, selagi kesempatan itu diberikan kepada kita, mari dengan penuh tanggung jawab menerimanya: ”beritakanlah firman, baik atau tidak baik waktunya”

Rev. A.O Angkasa

Pastor-In-Charge

Hits: 0

PENDIDIKAN
• Institut Alkitab Methodist Medan Indonesia
• BD from Trinity Theological College, Singapore
• Clinical Pastoral Education Taiwan, 1993

PELAYANAN
• 1970 – 1971 Pastor at GMI in Tebing Tinggi Medan
• 1975 – 1976 Lecturer at Institut Alkitab Gereja Methodist
• 1976 – 1979 Pastor at Gereja Methodist Indonesia Medan (jalan Nusantara/Gloria)
• 1979 – 1983 Pastor at Gereja Methodist Indonesia Jemaat Imanuel (Gang Rahayu)
• 1983 – present, Pastor-In-Charge at The Wesley Christian Church of Indonesia

Rev. Yudas Sudarno

GKWI Citra Raya Pastor-In-Charge

Hits: 0

PENDIDIKAN
• Akademi Kristen Wiyata Wacana Pati
PELAYANAN
• Pelayan Rohani di Rumah Sakit Kristen Tayu
• Gereja Methodis Lampung Selatan
• Gereja Kristen Wesley Indonesia Citra Raya

Rev. Sing Sing

Pastor

Hits: 0

EDUCATION
• 1993 BA Komputer STMIK Indonesia
• 2000 BA Theologi Aletheia Lawang
• 2002 Study Mandarin in Shanghai Teachers University
MINISTRY EXPERIENCE
• 1999 – 2009 Pastor’s Assistant at The Wesley Christian Church of Indonesia
• 2009 – present, Pastor at The Wesley Christian Church of Indonesia

Rev. Abdiel CK Angkasa

Pastor

Hits: 0

EDUCATION
• Bachelor of Bioengineering Shanghai JiaoTong University
• Magister of Divinity Trinity Theological College
MINISTRY EXPERIENCE
• 2009 – present, Pastor’s Assistant at The Wesley Christian Church of Indonesia
COMMUNITY MEMBERSHIP
• Chairman of youth PGTI Jakarta Region

Rev. Jonly Joihin

Pastor

Hits: 0

EDUCATION
• Master of law University of Indonesia
• Magister of Divinity, STT Bandung
• Master of Theology, the South East Asia Graduate School of Theology, Manila

• Ph.D., the Southern Baptist Theological Seminary
MINISTRY EXPERIENCE
• Lecturer STT Amanat Agung, Jakarta
• Pastor at The Wesley Christian Church of Indonesia
COMMUNITY MEMBERSHIP
• Ikatan Sarjana Biblika Indonesia

• Society of Biblical Literature