Hits: 18

Pada hari Pentakosta ini kita diingatkan kembali tentang peran Roh Kudus dalam gereja. Roh Kudus sangat penting dalam kehidupan bergereja. Ada 3 aspek yang akan kita renungkan mengenai pekerjaan Roh Kudus:

  1. Roh Kudus dan Misi Gereja – Dalam kitab para rasul kita dapat melihat Roh Kudus memimpin pemberitaan Injil, di mulai dari Kis. 1:8 “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Ketika Roh Kudus turun pada hari Pentakosta, Roh tersebut mengaruniakan berbagai bahasa. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri (Kis. 2:4-12). Ini menunjukkan visi yang diberikan oleh Roh Kudus adalah pemberitaan Injil perlu disampaikan tidak hanya kepada orang Yahudi di Yerusalem tetapi kepada segala bangsa di seluruh dunia juga. Roh Kudus memimpin Paulus di dalam pemberitaan Injil (Lht.Kis. 16:6-10). Dalam Kisah para rasul, terlihat jelas bahwa pemberitaan Injil dipimpin oleh Roh Kudus bukan dengan mengandalkan kemampuan manusia. Hanya dengan mendengar suara Roh Kudus (berdoa) dan taat dalam pimpinan Roh Kudus, kita baru dapat melakukan pekerjaan misi dengan efektif.
  2. Roh Kudus dan Pelayanan: Ketika ada kebinggungan karena bahasa-bahasa yang berbeda tersebut, rasul Petrus berdiri berkhotbah. Sebelumnya Petrus sudah putus asa, ia merasa gagal sebagai pengikut Yesus karena ia menyangkal Yesus. Tapi di sini kita melihat Petrus yang berbeda, ia dengan semangat berkobar-kobar memberitakan Injil. Tidak hanya itu, pemberitaan Injilnya juga dipakai oleh Roh Kudus. Roh Kudus dicurahkan bagi gereja untuk memberikan kekuatan dan kemampuan dalam melakukan berbagai hal. Petrus bangkit kembali dari ketakutan dan kegagalan dan Allah mengaruniakan keberanian berkhotbah di depan orang banyak, sehingga pada hari itu ada 3000 orang percaya dan memberi diri dibaptis (Kis. 2:41).
  3. Roh Kudus dan transformasi Hidup (Kis 2.41-45): Mereka dari 120 orang bertambah menjadi 3000 orang dan mereka tetap berkumpul untuk belajar firman Tuhan, dan berdoa bersama-sama. Orang-orang percaya ini mengalami transformasi hidup sehingga menarik banyak orang. Dulu mereka tidak disukai, sekarang disukai. Ada proses transformasi yang terjadi di tengah-tengah gereja, yaitu munculnya buah-buah roh, ada kasih, sukacita, damai sejahtera yang dirasakan di dalam keluarga dan di dalam pekerjaan mereka sehingga orang lain pun tertarik. Inilah transformasi hidup yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Itulah sebabnya Paulus berkata: “Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging . Jika kita hidup menurut keinginan daging maka akan menuju kepada kematian tapi kalau hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus maka akan menuju kepada kehidupan dan kalau itu terus berlangsung maka akan menghasilkan buah-buah Roh, seperti yang dialami oleh jemaat mula-mula (Kis.2:41-47). Jemaat mula-mula mengalami transformasi hidup sehingga kekristenan menjadi menarik.

Di hari Pentakosta ini kita telah belajar bahwa kehadiran Roh Kudus menyatakan pemerintahan illahi yang dipimpin oleh Yesus sendiri. Yesus adalah raja dan kita adalah rakyat-Nya. Secara efektif Roh Kudus dihadirkan di tengah-tengah gereja menolong gereja untuk memberitakan Injil, menolong kita untuk mengembangkan pelayanan kita dan untuk mentransformasi hidup kita.