Hits: 26

Berbicara tentang kedatangan Yesus yang kedua kali, sebenarnya bukan hal yang baru lagi. Alkitab sangat jelas mengatakan bahwa Yesus pasti datang kembali dan apa tanda-tanda kedatangan-Nya. Kapan hal itu akan terjadi, tidak ada seorang pun yang tahu. Tetapi sangat disayangkan, masih ada orang yang tidak mengerti akan hal ini dan terus meramal atau memprediksi kapan hari kedatangan-Nya. Dan meskipun apa yang diprediksikan tidak pernah terjadi, tapi tetap saja ada orang yang mau percaya. Bahkan yang lebih parah lagi hal ini menjadi ajaran yang menyesatkan orang.

Dalam 2 Petrus 3:9-10 sebenarnya sudah sangat jelas dikatakan: “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian , tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Hari kedatangan Tuhan akan tiba seperti pencuri”. Kapan, di mana dan bagaimana tidak ada seorangpun yang tahu,tetapi waktu Tuhan pasti tiba. Kedatangan Yesus pertama kali adalah suatu anugerah, tapi kedatangan-Nya yang kedua kali adalah untuk menghakimi. Karena itu, bagaimana seharusnya sikap kita dalam menantikan kedatangan-Nya kembali?

Yesaya 30:18-26 adalah gambaran tentang apa yang akan dihadapi oleh bangsa Israel di Sion yang diam di Yerusalem. Di satu sisi walaupun bangsa Israel akan menghadapi murka TUHAN yang menyala-nyala, tetapi di sisi lain TUHAN tetap menyatakan kasih-Nya. Janji keselamatan TUHAN kepada bangsa Israel tidak akan berubah, bila mereka berbalik kepada TUHAN. Tapi jika mereka tetap mengeraskan hati dan tidak mau brtobat, maka bila waktu-Nya tiba, mereka akan binasa.

Demikian juga dengan kita pada zaman ini, dengan sikap bagaimanakah kita menantikan kedatangan-Nya kembali? Karena waktu-Nya pasti akan tiba, maka kita harus berjaga-jaga melalui sikap hidup kita.

Pertama, memiliki sikap yang setia kepada TUHAN. Hendaklah kita setia mengikut Tuhan. Jangan seperti Israel dalam menghadapi persoalan hidup, mereka tidak setia lagi kepada TUHAN, mata mereka sudah tidak tertuju kepada TUHAN, bahkan mulai meninggalkan TUHAN. Walaupun begitu, TUHAN menanti-nantikan saatnya untuk menunjukkan belas kasihan-Nya… (Yes. 30:18)

Kedua, memiliki sikap yang taat kepada TUHAN. Walaupun bangsa Israel sudah banyak melihat dan mengalami keajaiban TUHAN, tetapi mereka tetap tidak percaya dan taat kepada-Nya. Mereka selalu bersungut-sungut kepada TUHAN. Mereka hidup menyimpang dari Firman Tuhan dan tidak lagi mengandalkan TUHAN. Kalau mereka tidak bertobat, mereka akan binasa pada waktu-Nya tiba. Tetapi TUHAN berbelaskasihan, dan segera menjawab kita bila kita berseru minta tolong kepada-Nya (Yes. 30:19).

Bagaimana dengan kita hari ini, apakah kita memiliki sikap yang setia dan taat kepada TUHAN di dalam segala keadaan? Apakah kita senantiasa bersandar kepada-Nya? Hidup ini memang tidak terlepas dari berbagai persoalan dan kesulitan, tapi mari kita belajar setia, percaya dan taat kepada-Nya. Dalam menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali, mari kita tunjukkan kesetiaan dan ketaatan kita kepada-Nya. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!