Hits: 103

Manusia terpisah dari Allah karena dosa, dan manusia tidak dapat menyelamatkan diri sendiri dari kuasa dosa, sama seperti perempuan Samaria! Sebelum dia bertemu Tuhan, dia tidak dapat keluar dari jurang dosa,  dan berusaha menghindari orang banyak dan menyembunyikan diri. Tetapi sejak dia bertemu dengan Tuhan Yesus, hidupnya berubah secara total, dan dengan berani ia masuk ke kerumunan orang untuk menyaksikan Kristus!

Sebelum percaya Tuhan perempuan Samaria menjalani kehidupan yang kesepian, tidak ada yang menyukainya, karena dia melakukan hal yang sangat memalukan, ia berganti suami berturut-turut enam kali, dan sekarang laki-laki keenam itu pun bukan suami dia yang sesungguhnya. Ia sangat haus akan kepuasan di dalam pernikahan dan kasih sayang, dan ia menggunakan semua cara untuk menghilangkan rasa dahaga dalam dirinya, tapi tetap tidak mendapatkannya karena dia hidup di dalam dosa. Dosa adalah satu-satunya penyebab ia terpisah dari Tuhan. Jika masalah dosa tidak diselesaikan, maka orang tidak akan dapat melekat kepada sumber kehidupan, dan tidak akan bisa terlepas dari dahaga jiwa. Untuk itu, Yesus menuntunnya untuk mengetahui dosanya, dan selanjutnya memintanya untuk memahami bahwa hanya Tuhan Yesus yang dapat membantunya keluar dari dosa. Semua manusia tidak mau menghadapi rasa bersalah dan akibat dosanya, ia pun menghindar dengan beralih dari topik kehidupan agama. Namun, Yesus tidak membiarkannya untuk menghindar, dan langsung berkata kepadanya, “Percayalah padaKu, hai perempuan…” (ayat 21). Artinya, jangan menghindar lagi. Di hadapan Tuhan, dosa manusia tidak bisa disembunyikan, hadapilah masalah yang sebenarnya. Percayalah kepada-Ku, Aku akan menghapus dosamu, sehingga engkau bisa mendapatkan air hidup yang engkau inginkan.

Tuhan berkata kepada perempuan itu bahwa Dia dapat memberi manusia air hidup. Mengapa orang yang memberi air hidup bisa haus juga? Tuhan sengaja membimbingnya untuk memperhatikan siapa Tuhan Yesus. Awalnya dia menganggap Tuhan Yesus sebagai orang Yahudi biasa (ay 11), orang yang berbeda dengan manusia biasa, lalu seorang nabi (ay. 19). Ketika Tuhan Yesus memberi tahu perempuan itu bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan Allah, “Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.” (ay.26). Ia yakin akan perkataan Tuhan, maka dia kembali ke kota dan memberi tahu orang banyak: “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?” (ay. 28-29). Ia bukan memakai percakapan umum di sini, tetapi suatu pernyataan sukacita yang sulit dipercayainya: Yesus Kristus, Anak Allah, mau bertemu dengannya, datang kepadanya, membantunya, dan berbicara dengannya. Meskipun ini hanya kontak sesaat, tapi hidupnya telah berubah secara total.

Fakta bahwa dia datang ke sumur yang begitu jauh di sore hari untuk mengambil air menunjukkan bagaimana dia  menghindari tetangganya dan bagaimana mereka menghindarinya. Tetapi ketika dia bertemu Tuhan, dia meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota untuk menyaksikan Kristus. Orang lain juga melihat perubahan dan kesaksian hidupnya, lalu percaya kepada Tuhan. Orang-orang di kota Samaria berlari keluar untuk melihat apa yang dia katakan tentang Yesus dan mengundang Tuhan untuk tinggal di antara mereka. Kemudian orang-orang berkata: “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.” (ay. 42).

Tuhan Yesus telah memberikan hidup-Nya kepada kita untuk menyaksikan Kristus kepada mereka yang ada kontak dengan kita, terutama tetangga kita! Apa yang akan kita lakukan:

  1. Kita harus menerima hidup Kristus. Seseorang yang hidup dalam dosa dan tidak memiliki hidup Kristus tidak akan dapat menyaksikan dan mewartakan Hanya mereka yang benar-benar percaya dan menerima hidup Kristus yang dapat menyaksikan Kristus, seperti perempuan Samaria! Timothy Keller berkata: “Hanya mengatakan bahwa Anda percaya kepada Tuhan Yesus Kristus tidak ada gunanya, kecuali Anda membiarkannya mengubah hidup Anda dan menpengaruhi pandangan Anda tentang segalanya.” Seseorang yang benar-benar percaya kepada Tuhan pastilah orang yang hidupnya telah berubah! Paulus berkata: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
  2. Kita harus memberitakan kesaksian Kristus. Seseorang yang sungguh-sungguh mengenal Tuhan, percaya pada Tuhan, dan mengalami perubahan hidup, akan ada kekuatan di hatinya yang mendorongnya untuk memberitakan Kristus. Seperti perempuan ini, ketika ia percaya kepada Tuhan Yesus, hidupnya berubah total. Ia tidak sabar untuk pergi mewartakan Kristus!
  3. Kita harus membangun hubungan yang erat dengan Tuhan. Dalam bagian firman Tuhan ini, disebutlkan Tuhan Yesus melakukan penginjilan pribadi, menyelamatkan seorang berdosa, menyembuhkan penyakit seseorang, dan membawa mereka satu per satu ke taman sendiri. Dia sangat peduli dengan hubungan pribadi kita dengan-Nya. Tuhan Yesus ingin perempuan Samaria mengenal objek ibadah mereka dan hubungan dengan-Nya. Jika engkau tidak tahu objek ibadah, maka tempat dan cara penyembahan tidak ada artinya. Dahulu, perempuan Samaria hanya melihat aktivitas eksternal agama, tidak bisa melihat Tuhan, tidak mengenal Tuhan! Tetapi Tuhan Yesus telah mengubah pandangannya. Yesus berkata kepadanya bahwa Allah Mahahadir, kehendak Allah adalah menjadi Bapa kita (ay 21). Kita harus menyembah di dalam roh dan kebenaran! Karena alasan ini, jangan memiliki iman yang mati, milikilah hubungan yang hidup dengan Tuhan, dan mendekatlah kepada Tuhan setiap hari!