Hits: 635

Sebenarnya apa harapan kita di awal Tahun Baru Tionghoa ini? setiap kita pasti memiliki harapan yang berbeda, tapi secara umum, semua orang pasti mengharapkan tahun ini segalanya lebih baik dari tahun sebelumnya, dan setiap orang bisa hidup di dalam kedamaian dan ketentraman serta keberhasilan. Tapi bagi kita orang Kristen pengharapan akan rasa aman, tentram, damai, keberuntungan dan keberhasilan semuanya hanya ada di dalam Yesus.

Mari kita melihat sebuah kisah dari kehidupan Yesus dan murid-murid-Nya dalam catatan Markus 4:35-41. Pada suatu hari diwaktu petang Yesus dan murid-murid-Nya naik perahu untuk menyeberangi danau untuk menghindari orang banyak yang mau mengikuti mereka. Tetapi di tengah perjalanan tiba-tiba terjadilah angin taufan yang sangat dahsyat, yang hampir menenggelamkan perahu mereka. Dan pada waktu itu Yesus sedang tidur, sehingga murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Kemudian Yesus bangun dan menghardik angin itu, maka angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Yesus berkata mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”

Dari kisah ini kita melihat murid-murid Yesus sungguh-sungguh menjadikan Yesus sebagai pengharapan mereka. Untuk kita hari ini, pelajaran apa yang kita peroleh dari peristiwa ini? Apakah kita juga menjadikan Yesus satu-satunya pengharapan kita? Jika Yesus adalah pengharapan kita maka:

Pertama, dalam hidup ini jangan lupa membawa Yesus beserta dengan kita. Ketika murid-murid-Nya menyeberangi danau mereka tidak lupa membawa Yesus bersama-sama dengan mereka (Ayat 36). Murid-murid tidak tahu kapan ada taufan besar akan datang. Tapi karena mereka membawa Yesus, maka ketika mereka dalam bahaya dan ketakutan, mereka mengandalkan Yesus. Karena Yesus mampu memberikan pertolongan dan keselamatan kepada mereka.

Kedua, jadikan Yesus nakhoda perjalanan hidup kita. Jangan mengandalkan kekuatan dan pengalamanan kita sendiri. Sebagian dari murid-murid Yesus adalah nelayan. Pekerjaan mereka di danau atau dilaut, tentu mereka sudah sangat berpengalaman dalam menghadapi berbagi kesulitan dan bahaya di laut. Yang menarik adalah ketika mengamuk taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, mereka tidak mengandalkan pengalaman dan kekuatan sendiri untuk mengatasinya. Tetapi mereka memanggil dan meminta pertolongan kepada Yesus. Karena mereka tahu Yesus adalah pengharapan mereka.

Apakah hari ini kita adalah orang-orang yang selalu memiliki pengharapan di dalam Yesus? Orang yang berharap kepada Yesus adalah orang yang selalu berfokus pada Tuhan Yesus bukan pada masalah yang dihadapi. Ketika menghadapi kesulitan, mata dan hati mereka selalu tertuju kepada Yesus, perkataan yang keluar dari mulut mereka selalu positif. Orang yang berpengharapan di dalam Tuhan, selalu berpikiran positif terhadap Tuhan. Dalam situasi apapun ia akan selalu berharap dan percaya kepada Tuhan. Jadi hidup pengharapan di dalam Tuhan Yesus bukan berarti tidak ada persoalan di dalam hidup ini. Berharap kepada Yesus berarti percaya bahwa Yesuslah yang berkuasa atas hidup kita dan membiarkan Dia berkarya dalam hidup kita. Tuhan memberkati.