Hits: 76

Apakah itu belas kasihan? Perasaan iba atau sedih melihat penderitaan orang lain.  Belas kasihan lebih kuat dari pada simpati, perasaan ini biasanya menimbulkan usaha untuk membantu meringankan penderitaan orang lain. Misal kita menaruh belas kasihan melihat pengemis yang duduk di pinggir jalan mengemis maka kita memberikan uang. Tapi kemudian kita melihat ketika Satpol PP datang, ia bisa bangkit lari cepat. Artinya kita telah dibohongi, maka di lain waktu ketika melihatnya lagi kita tidak akan menaruh belas kasihan lagi. Ini adalah belas kasihan dari manusia.

Tema renungan kita hari ini adalah “Belas kasihan Allah”. Apakah sama belas kasihan Allah dan belas kasihan manusia? Tentu tidak sama, belas kasihan Allah itu sempurna dan tidak berubah. Belas kasihan Allah adalah kemurahan Allah bagi kehidupan manusia. Mari kita melihat bagaimana belas kasihan Allah terhadap bangsa Israel. Dari bagian firman Tuhan di atas, sangat jelas belas kasihan Allah terhadap bangsa Israel. Di ayat 19, ketika bangsa Israel hanya mau Musa yang berbicara kepada mereka, tidak mau Allah atau mereka menolak Allah yang berbicara karena takut mati. Allah tetap memenuhi permintaan mereka. Allah lalu berfirman kepada Musa dan Musa yang menyampaikan kepada bangsa Israel. Bangsa Isarel dengan sikap seperti ini, Layakkah mereka mendapat belas kasihan dari Allah? Mereka memiliki sikap egois dan tidak menyadari kesalahan sendiri. Perhatikan baik-baik perkataan mereka di ayat 19 dan jawaban Tuhan di ayat 22. Allah bisa saja langsung berbicara kepada orang Israel, walaupun mereka tidak mau, dan mereka bisa langsung mati. Karena Allah berkuasa atas segalanya, tapi Allah tidak melakukannya. Mengapa Allah menunjukkan belas kasihan-Nya  kepada bangsa Israel?

Pertama, Allah ingin mengajarkan kepada bangsa Israel supaya takut kepada TUHAN. Kedua, agar mereka tidak jatuh ke dalam dosa. Ketiga, supaya mereka tetap taat pada perintah-Nya dan Allah ingin memberkati kehidupan mereka.

Hari ini kitapun senantiasa mendapat belas kasih Allah. Apakah saudara merasakan akan belas kasihan Allah saat ini? Walaupun kita tidak pernah melihat fenomena seperti yang terjadi di ayat 18, di mana seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Tetapi hari ini kita melihat bagaimana dasyatnya penyebaran Covid-19, yang membuat orang-orang takut untuk keluar beraktifitas dan harus selalu menjaga jarak. Di satu sisi mungkin kita bertanya mengapa Tuhan mengizinkan pandemi Covid-19 ini terjadi secara global dan sampai saat ini belum berakhir? Tapi di sini lain kita melihat bahwa Allah tetap menunjukkan belas kasihan-Nya kepada kita di dalam masa pandemi ini. Melalui Covid-19 ini, Allah ingin kita takut akan Dia, tidak berbuat dosa, taat pada perintah-Nya, maka Dia akan memelihara dan mencurahkan berkat-Nya kepada kita.

Belas kasihan Allah berbeda dengan belas kasihan manusia. Sekalipun manusia sering berbohong kepada Allah dan menyakiti hati-Nya melalui perkataan dan perbuatan. Tetapi belas kasihan-Nya kepada kita tidak pernah berubah. Hari ini kita masih bisa bernafas, bahkan di masa pandemi ini kita tetap bisa beraktifitas. Ini adalah bukti Allah tetap menunjukkan belas kasihan-Nya. Karena itu, bila masih ada hal-hal dalam hidup kita yang tidak berkenan di hadapan Allah, mari kita segera berubah. Jangan kita sia-siakan belas kasihan Allah atau kemurahan Allah dalam hidup ini. Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin.