Hits: 117
Hari ini kita akan kembali merenungkan penjabaran 10 hukum Allah dari Keluaran 23:1-13. Dari bagian firman ini apa yang bisa kita pelajari? Apa yang terjadi pada zaman ini, sebenarnya sudah pernah terjadi pada saat umat Israel keluar dari tanah Mesir. Ayat 1 “Jangan engkau menyebarkan kabar bohong dan jangan menjadi saksi yang tidak benar”. Artinya pada zaman Musa orang sudah menyebarkan berita hoax, memberi kesaksian yang tidak benar, membela perkara yang tidak benar dan membelokkan hukum seperti yang terjadi dalam kehidupan kita hari ini. Orang yang mengarang cerita bohong membuat orang yang benar menjadi salah, dan merampas hak orang benar, ini sama dengan membunuh, walaupun bukan secara fisik tapi ia telah membunuh karakter, ini berarti sudah melanggar hukum Allah yang keenam dan kesembilan.
Ayat 4 dan 5 mengingatkan umat Israel kalau kebetulan melihat sapi atau keledai musuh tersesat, harus membawanya kembali kepada pemiliknya, bahkan kalau keledai musuhnya jatuh karena berat bebannya, harus menolong dia menegakkan keledai itu; jangan tinggalkan begitu saja. Hal ini mengajarkan umat Israel maupun kita hari ini, harus mau segera menolong orang yang membutuhkan pertolongan, sekalipun itu musuh. Jangan mengulur-ulur waktu dalam memberikan pertolongan dan harus dengan rela/ikhlas.
Ayat 8 “Jangan menerima suap, sebab uang suap itu membuat orang menjadi buta terhadap yang benar dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar.” Suap merusak kesaksian orang yang tidak bersalah.” Itu berarti tidak menyatakan kebenaran (memberi kesaksian palsu). Jauhkanlah tuduhan palsu dan jangan menyebabkan orang yang tidak bersalah dihukum mati, karena Aku tidak membenarkan orang yang melakukan kejahatan semacam itu (ayat 7). Di sini mengingatkan umat Israel dan kita hari ini untuk bertindak adil dan tidak merugikan sesama.
Ayat 10-11 tentang ada waktu untuk menabur dan mengumpulkan hasil, tetapi ada waktu membiarkan tanah itu untuk orang miskin yang membutuhkan. Di sini mengajarkan bahwa kita boleh bekerja dan berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pendapatan yang besar, tapi jangan lupa memperhatikan orang-orang yang ada di sekeliling kita, atau orang yang bekerja untuk kita. Mereka juga berhak untuk menikmati apa yang kita peroleh. Janganlah kita hanya memperhatikan kebutuhan dan kepentingan kita sendiri tapi kebutuhan dan kepentingan orang lain juga.
Ayat 12-13 bahwa dalam melakukan pekerjaan kita, harus ada batas waktunya. Ada waktu bekerja dan ada waktu berhenti untuk istirahat. Dengan tidak melakukan segala sesuatu pada hari ketujuh, bukan hanya kita bisa istirahat, tetapi orang lain bahkan ternak juga bisa melepaskan lelah mereka. Intinya dalam usaha pekerjaan kita, Allah tetap harus menjadi prioritas, yaitu kita harus menguduskan hari sabat. Harus ada waktu untuk Tuhan, jangan sampai kita lupa akan Tuhan yang sudah memberkati kita.
Singkatnya dari Firman Tuhan hari ini kita belajar bahwa Tuhan menghendaki kita hidup menyatakan keadilan dan kebenaran, memancarkan keindahan kasih-Nya , melakukan hukum yang terutama dan yang pertama. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Tuhan memberkati kita. Amin.