Hits: 191

Kehidupan kita diperhadapkan dengan berbagai pilihan dan konsekuensi dari pilihan itu jelas ada. Alkitab menunjukkan betapa Tuhan pun memberikan pilihan-pilihan kepada kita. Meski Tuhan menginginkan anak-anakNya untuk menjadi orang yang taat dan patuh kepada-Nya, tapi Tuhan memberi manusia kebebasan untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Namun ingatlah bahwa biar bagaimanapun ada konsekuensi dari setiap pilihan dan keputusan yang kita ambil.

Dari ayat 1 jelaslah bahwa umat Israel memilih membuat anak lembu emas untuk menggantikan Allah yang sudah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Mengapa? Karena mereka mengira Musa mengundur-undur waktu untuk bertemu mereka. Bagi mereka Musa sudah terlalu lama di atas gunung Sinai dan tidak tahu apa yang terjadi dengan dia.

Ketika Tuhan melihat umat Israel telah menyimpang dari jalan yang diperintahkan-Nya, maka bangkitlah murka Tuhan untuk membinasakan mereka. Tetapi Musa mencoba melunakkan hati Tuhan atau memohon supaya tidak membunuh, membinasakan umat-Nya yang telah Dia tuntun keluar dari Mesir (32:11). Maka “menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya” (ayat 14).

Setelah itu, turunlah Musa dari gunung Sinai dengan membawa loh hukum Allah.  Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu (ay.19). Setelah itu diambilnya anak lembu emas yang mereka buat dan dibakar (ay 20), lalu berkata: “Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!” lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi (ay.26). Walaupun Musa sangat marah atas dosa besar yang dilakukan umat Israel, tetapi Musa tetap kembali menghadap Tuhan dan memohon Tuhan mengampuni dosa mereka. Akhirnya, sekali lagi Tuhan mengutus Musa menuntun umat Israel ke tempat yang dijanjikan, tetapi umat Israel tetap dihukum Allah karena telah membuat anak lembu emas.

Apa yang bisa kita pelajari dari peristiwa ini, supaya kita tidak salah memilih?

  1. Hati-hatilah dengan mata, telinga dan mulut kita. Umat Israel sudah banyak sekali melihat mujizat, keajaiban dan anugerah Allah yang besar. Mereka melihat bagaimana kuasa Allah dinyatakan di tengah kehidupan mereka. Tapi sayang, mereka punya mata tetapi tidak melihat, mereka punya telinga tetapi tidak mendengar, punya mulut tetapi meminta Harun membuat anak lembu emas untuk menggantikan Allah. Dengan mulut seharusnya mereka bersyukur atas apa yang sudah pernah dilihat dan didengar. Ini adalah pelajaran yang sangat penting bagi kita hari ini, kita sudah banyak melihat (mengalami) dan mendengar tentang kasih setia Tuhan di dalam hidup kita, jangan sampai kita menggantikan Tuhan dengan berhala yang lain seperti bangsa Israel.
  2. Belajarlah menunggu waktu Tuhan. Umat Israel tidak sabar menunggu Musa turun dari Gunung Sinai. 40 hari 40 malam memang waktu yang cukup lama, tapi ada banyak hal penting yang Tuhan ingin sampaikan kepada umat Israel melalui Musa. Tapi mereka tidak sabar, mereka lebih memilih anak lembu emas daripada Allah yang sudah memimpin mereka keluar dari Mesir dan mempersiapkan loh hukum Tuhan untuk kehidupan mereka.

Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita ada waktunya. Tuhan mengatur segala sesuatu untuk kebaikan kita. Dia sedang menguji akan kesabaran kita, maka bersabarlah. Jangan salah pilih dan jangan ambil jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan hidup kita. Pertolongan Tuhan tidak cepat dan juga tidak lambat, tapi selalu  tepat waktu. Belajarlah bersabar, tetap setia dan taat pada-Nya. Dia tidak akan pernah meninggalkan kita sesuai janji-Nya.

  1. Allah yang adil dan berotoritas tapi bukan otoriter. Ketika Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Tuhan pun mendengar. Ia menyesal karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya. Tapi Dia tetap adalah Allah yang adil, sehingga dosa tetap ada hukumannya.

Bagaimana kehidupan kita hari ini di hadapan Tuhan? Jangan sia-siakan anugerah-Nya yang besar yang sudah kita lihat, alami, dan dengar hari ini. Biarlah kita semakin hari semakin memilih untuk tetap setia, taat datang menyembah dan melayani-Nya. Tuhan memberkati kita. Amin.