Hits: 860

Apa yang saudara ketahui tentang “Salib” dan “Mahkota”? Tanda salib merupakan sebuah tanda yang tidak asing bagi kita sebagai orang percaya. Kita bisa menjumpai salib di setiap gereja dengan berbagai hiasan dan kemegahannya. Dari manakah asal mulanya salib? Salib adalah lambang yang sudah sangat tua. Salib sudah ada jauh sebelum lahirnya Yesus. Pada awalnya orang-orang Kristen tidak menggunakan salib sebagai lambang kekristenan. Waktu itu salib menjadi lambang hukuman yang sangat berat, kejam dan hina bagi orang yang memiliki catatan kejahatan besar dan  kejam. Namun mengapa salib kemudian dipakai sebagai lambang Kekristenan? Karena salib adalah inti dari kehidupan Tuhan Yesus. Salib mengandung makna yang amat penting bagi orang percaya. Flp. 2:8 “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”.  Maka Paulus dalam Galatia 3:13 mengatakan: “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Bagi orang Kristen salib menunjukkan  kasih Allah kepada manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa. Manusia pada dasarnya harus binasa tetapi karena kasih Allah yang besar sehingga melalui pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib kita dapat memiliki hidup yang kekal. Salib adalah sebuah lambang penderitaan yang membawa kepada kemenangan.

       Bagaimana dengan pengertian ‘mahkota”? Siapakah yang layak memakai mahkota? Mahkota adalah simbol tradisional dalam bentuk tutup kepala yang dikenakan oleh raja, ratu atau pejabat. Bagi yang memakainya, mahkota adalah lambang kekuasaan, keabadian, kejayaan, dan kemakmuran. Bagaimana dengan mahkota yang dipakai oleh Yesus? Mahkota yang dipakai Yesus merupakan penghinaan terhadap diri-Nya. Matius 27:29 memberitahukan kita bahwa mahkota yang dipakai oleh Yesus terbuat dari ayaman duri, setelah itu mereka menaruhnya di atas kepala-Nya, kemudian mereka mengolok Dia, katanya: “Salam, hai raja orang Yahudi!” Ini adalah sebuah penghinaan yang luar biasa. Mahkota duri yang dikenakan Yesus adalah mahkota penderitaan yang membawa kepada  kemenangan atas maut, dan akhirnya menjadi mahkota kemuliaan-Nya. Dari salib dan mahkota yang dikenakan pada Yesus, memberi pengajaran yang sangat penting tentang makna penderitaan, pengorbanan dan kasih Allah kepada manusia. Yoh 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Kasih Allah yang besar ini telah diwujudkan melalui “salib” dan “mahkota” yang dikenakan oleh Yesus. Tanpa salib dan mahkota duri tidak akan ada keselamatan dan hidup yang kekal.

Apa relevansi bagi kita hari ini, ketika kita merenungkan “salib” dan “mahkota”? Bagaimana kita membalas kasih Allah yang demikian besar untuk kita? Hendaklah hidup kita berpadanan dengan Injil Kristus (Flp. 1:27). Beritakanlah Injil, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya (2Tim. 4:2).

 Mari kita sama-sama renungkan, apakah kita sungguh-sungguh mengasihi dan melayani Dia? Ketika kita mulai lesu dalam beribadah, bersekutu dan melayani-Nya, apakah ini sebanding dengan penderitaan dan pengorbanan-Nya? Ada sebuah nasihat bijak “yang manis jangan langsung ditelan dan yang pahit jangan langsung dimuntahkan. Sebab, bisa saja yang terasa manis itu adalah racun mematikan, dan yang dirasakan pahit itu justru adalah obat yang menyembuhkan.” Salib dan mahkota bagi Yesus memang sangat pahit, tetapi bukan racun yang mematikan tetapi obat yang menyembuhkan penyakit kita sekalian. Apakah makna salib dan mahkota Yesus bagi kita hari ini? Apakah itu membuat kita semakin menghayati kasih-Nya dan tambah mencintai Dia dan setia melayani-Nya. Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin