Hits: 1478
Berilah telingaMu dan bukalah mataMu dan dengarkanlah doa hambaMu yang sekarang kupanjatkan kehadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hambaMu itu dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu(Neh 1:6).Berbicara tentang doa adalah sesuatu yang biasa kita dengar dan juga lakukan. Tetapi apa yang menjadi istimewa dari doa Nehemia?
Nehemia adalah seorang Israel yang menjadi tawanan Persia dan menjadi juru minum raja yaitu Artahsasta. Kedudukan dan posisi yang sangat nyaman bagi seorang Nehemia, tetapi tidak menjadikan dia diam untuk persoalan bangsanya. Pada waktu mendengar bahwa bangsanya dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela, tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar (Neh 1:3).Nehemia mengalami duka yang sangat dalam,dia menangis,berkabung,berpuasa dan berdoa berhari-hari, siang dan malam. Ini menggambarkan satu pribadi negarawan yang penuh belas kasih,rasa peduli, dan berani menempatkan dirinya dalam situasi orang lain yang dalam kesusahan.
Apa yang menjadi isi doa Nehemia?
1.Pengakuan.
Ya TUHAN,Allah semesta langit,Allah yang maha besar dan dahsyat,yang berpegang pada perjanjian dan kasih setiaNya terhadap orang yang kasih kepadaNya dan tetap mengikuti perintah- perintahNya (Neh 1:5). Nehemia bukan hanya meminta dalam doanya,tetapi dia mendasari doanya dengan pengakuan yang agung tentang Allahnya.Pengakuan kebesaran TUHAN atas semesta, Dia yang Maha.Begitu banyak kesulitan yang dia dan bangsanya hadapi, tetapi Nehemia mengakui dan mempercayai Allah tak terbatas untuk kesulitan yang mereka alami.Nehemia juga menaikkan pengakuan perjanjian Allah atas bangsanya, yang mengikat turun temurun.Ketika umat hidup dalam kasih dan mengikuti perintah-Nya,
Tuhan akan memulihkan dan menolong.Kita bisa melihat seperti apa kehidupan Nehemia,bagaimana dia berusaha mengingat perjanjian Tuhan dan perintah-Nya,sekalipun dalam situasi yang nyaman ataupun ditengah kesulitan.kata TUHAN, dipakai Nehemia didalam pengakuannya,tidak semua orang berani menyebut kata ini,hanya mereka yang dekat dengan Tuhan, dan berusaha benar dengan penuh tanggung jawab hidup berkenan dihadapan-Nya.Nehemia juga menyadari segala dosa atas bangsanya,kaum, keluarga,dan atas dirinya sendiri.Pengakuan atas dosa dihadapan Tuhan, betapa manusia hina dan Allah adalah kudus. Tanpa anugerah dan kemurahan Tuhan,siapa manusia?
2. Permohonan.
Ya Tuhan berilah telinga kepada doa hambaMu ini dan kepada doa hamba- hambaMu yang rela takut akan namaMu, dan biarlah hambaMu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini (Raja Artahsasta) (Neh.1:11). Nehemia menaikkan doanya supaya mendapat pertolongan,bukan hanya bagi bangsanya tetapi juga bagi dirinya.Kerinduan yang dalam, bagaimana tembok-tembok yang runtuh dan pintu-pintu gerbang yang terbakar dapat dibangun kembali.Tembok dan pintu adalah lambang perlindungan dan keamanan bagi sebuah bangsa.Bukan hanya dari serangan musuh tapi juga celaan bangsa lain.Dan untuk membangunnya kembali harus ada ijin dari raja Artahsasta, untuk itu Nehemia memohon supaya Tuhan memberkati dia untuk mendapat belas kasih dari sang raja, yaitu ijin untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Resiko yang sangat besar untuk bicara kepada raja, harga yang mahal yang dia harus bayar, jika raja tidak menyetujui, untuk itu dengan sungguh dia minta belas kasih dan penyertaan Tuhan.
Di pasal berikutnya, Nehemia bertemu dengan raja dan mendapatkan jawaban atas doa-doanya. Belajar dari Nehemia,dia bukan hanya pribadi yang berdoa dengan sungguh dan setia tetapi juga bekerja. Ada aksi yang Nehemia lakukan,dengan memberi dirinya ada dalam rencana Allah tersebut. Ini yang menjadi istimewa dari doa Nehemia, penuh belas kasih,bukan hanya mengenal dekat siapa Allahnya dan menaikkan permohonan, tetapi juga memberi diri untuk dipakai Tuhan.
Mari menjadi pendoa-pendoa seperti Nehemia, untuk bangsa kita Indonesia, untuk umat sebagai tubuh Kristus, untuk Gereja dan pelayanan, juga keluarga.Kasih dan Anugerah Tuhan Yesus menyertai kita.Amin.