Hits: 286
Hampir semua surat Paulus ditulis berkenaan dengan situasi tertentu. Contoh surat Korintus ditulis karena terjadi perpecahan di dalam jemaat dan surat Galatia ditulis karena waktu itu di Galatia diberitakan injil lain. Surat Roma ditulis karena orang Kristen Roma tidak dapat membedakan manakah yang kehendak Allah dan yang bukan, mana yang baik, mana yang benar. Karena itu Paulus menulis surat menasehati mereka supaya jangan menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan akal budi. Dengan demikian mereka tidak hidup menurut tata cara dunia. Perubahan tersebut tidak mudah karena sebagai orang percaya kita masih tinggal di dunia. Karena itu Paulus menegaskan perubahan ini terjadi bukan bersandar pada kekuatan kita sendiri tapi bersandar pada kasih karunia (kekuatan) Tuhan. Dengan demikian kita akan menjadi orang Kristen total.
Dalam hal apa mereka harus berubah dan tidak serupa dengan dunia ini sehingga dapat menjadi orang Kristen sejati?
- Soal ibadah – ibadah artinya adalah melayani. Orang Roma sepertinya masih terpengaruh oleh ajaran Yunani, yang berpendapat bahwa roh adalah segala-galanya dan merupakan pusat kehidupan manusia yang terpenting. Sedangkan tubuh adalah kotor, najis dan penjara bagi manusia. Karena itu Paulus mengatakan kepada mereka bahwa yang disebut manusia adalah terdiri dari tubuh, jiwa dan roh dan semua itu adalah baik di hadapan Allah. Ketika Allah menyelamatkan manusia juga secara utuh, bukan hanya roh saja. Tubuh ini adalah milik Allah sebagaimana jiwa dan roh. Tubuh juga adalah bait Allah, yang dipakai Roh Kudus sebagai alat untuk memuliakan Allah. Itulah sebabnya Allah tidak keberatan memakai tubuh manusia bagi diri-Nya sendiri, maka Allah menjelma menjadi manusia yaitu Yesus Kristus dan melalui tubuh manusia Ia bekerja dan menyelamatkan manusia. Itulah sebabnya kita boleh mempersembahkan tubuh kita/hidup kita kepada Allah sebagai persembahan yang hidup, , yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadah yang sejati. Kita tidak perlu mengorbankan hidup seperti di India anak dibuang ke sungai Gangga dan suku Maya membelah jantung sebagai korban persembahan supaya dewa tidak murka dan memberkati suku mereka. Inilah cara duniawi agar dewa tidak murka. Paulus mengatakan bahwa persembahan tubuh kita bukan supaya Allah tidak murka tapi sebagai ucapan syukur atas pengampunan dosa yang Allah sudah berikan. Karena itu kita dapat mempersembahkan apa yang ada pada diri kita kepada Tuhan seperti waktu, kesempatan, materi tenaga, dan talenta kita untuk kemuliaan Allah.
- Kasih – pada umumnya dunia ini menilai segala sesuatu berdasarkan untung rugi, karena itu jika ada yang merasa dirugikan ia akan menuntut balas kerugiaannya. Beda dengan pengajaran Paulus, yang berbunyi: “Tetapi jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya (Rm.12:20). Artinya membalas kejahatan dengan kebaikan (kasih) atau kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan. Sebagai orang Kristen kita tidak boleh membalas dendam dan menghakimi. Karena pembalasan itu adalah hak Tuhan. Suatu hari nanti Tuhan akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Memang kita masih hidup di dunia, tapi jangan menjadi serupa dengan dunia. Ini suatu tantangan yang sangat sulit, tapi sebagai anak-anak Tuhan kita harus berjalan di atas kebenaran. Kita hidup di dunia tetapi kita tidak harus menjadi seperti dunia bagaikan perahu ada di air tetapi perahu tidak harus jadi air. Kiranya firman Tuhan ini menuntun kita benar-benar menjadi orang Kristen yang beda pendapat dengan dunia ini dan percayalah Tuhan akan memberkati kita sesuai dengan janji-Nya. Amin.