Hits: 1978

Ketika Yohanes Pembaptis berumur enam bulan dalam kandungan Elisabet, malaikat Gabriel mendatangi Maria di Nazaret untuk menyampaikan berita “Maria akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah diberi nama Yesus.” Bagaimana reaksi Maria? Terkejut dan takut karena menurut aturan bangsanya jika ada wanita/perawan yang belum bersuami mengandung, maka harus dihukum mati, dengan cara dilempari batu. Maka terjadilah ketegangan dan kebingungan yang luar biasa dalam diri Maria. Reaksi semacam itu adalah manusiawi.

Apakah Allah diam saja dan membiarkan Maria dalam ketidakpastian? Tidak. Allah memakai dua pribadi untuk menjawab pergumulan Maria, yakni:

a. Malaikat Gabriel: “Jangan takut Maria karena Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab anak yang akan kaulahirkan itu akan di sebut kudus, Anak Allah. Ia akan menjadi raja atas keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaanNya tidak akan berkesudahan”. Artinya Allah meminjam rahim Maria sebagai sarana lahirnya Mesias ke dunia. Jadi bukan karena usaha manusia tapi karena rahmat dan kuasa Allah yang dinyatakan kepada manusia melalui Maria

b.Elisabet penuh dengan Roh Kudus dan menyerukan suara kenabian “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku”. Juga Yohanes pembaptis yang masih dalam kandungan melonjak kegirangan. Mendengar Firman Allah melalui malaikat Gabriel dan suara kenabian lewat Elisabet, Maria langsung percaya maka dari mulutnya keluar kata-kata pujian kepada Allah “Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.” Jadi dasar pujian Maria adalah setelah ia mendengar dan mempercayai Firman Allah. Jelaslah bahwa perubahan hidup dan sukacita kita alami ketika kita mendengar dan percaya pada Firman Allah. Banyak orang mendengar tapi tidak mempercayai firmanAllah maka mereka tidak mendapatkan sukacita di dalam kehidupannya. Karena itu berbahagialah mereka yang mendengar dan mempercayai firman Tuhan.

Isi pujian Maria:

1. Kesadaran Maria bahwa ia adalah hamba Tuhan dan sebagai rasa setia kepada Allah ia wujudkan dalam kata-kata pujian, perbuatan, pelayanan dan sikap rendah hati yang disingkat dengan kata jiwaku, yaitu “Jiwaku memuliakan Tuhan.” (ay. 46) Jiwa adalah pusat dari keseluruhan kehidupan. Artinya seluruh kehidupannya adalah untuk memuliakan Tuhan. Semua manusia harus memuliakan Tuhan karena Dia adalah Allah.
2. Maria sadar bahwa Allah sangat memperhatikan dirinya yang rendah. Karena berita akan datangnya Mesias dari keturunan Daud maka setiap wanita mendambakan supaya Mesias lahir dari keluarganya, tapi ternyata Allah telah memilih Maria sebagai jalan kehadiran Allah yaitu Mesias Yesus Kristus di dalam dunia ini. Maria menyadari ia dipilih bukan karena kebaikannya tapi semua itu karena rahmat dan kasih karunia Allah terhadap pribadinya. Allah yang pengasih memperhatikan setiap pribadi manusia apapun keadaannya. Sesungguhnya apalah artinya manusia di hadapan Tuhan, tapi Ia tetap memperhatikan kita. Seperti yang dikatakan Maria: “Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia”.
3. Allah mengendalikan bangsa-bangsa di seluruh dunia, itu berarti sejarah dunia ada di tangan Tuhan. Maria melukiskan kekuasaan dan kemuliaan Allah dengan kata-kata pujian “Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang- orang yang rendah”. Melalui pujian ini ia mengajak kita menghormati Allah yang luar biasa ini.
4. Allah setia dan selalu ingat pada janji-Nya yang telah disampaikan kepada Abraham dan keturunannya. Dari keturunan Abraham, itulah akhirnya Allah mencurahkan berkat-berkat-Nya dan kegenapan janji-janji-Nya. Dan melalui Israel dimana rahmat dan kasih setia Tuhan berkembang menjadi berkat bagi seluruh dunia. Berkat Allah yang terbesar bagi manusia adalah dengan datangnya Allah menjelma menjadi manusia di dalam diri Yesus Kristus. Dia Allah yang mau datang dan peduli terhadap umat-Nya. Inilah Natal yang akan kita peringati. Natal adalah kegenapan janji Allah untuk menyelamatkan manusia.