Hits: 1240
Ketika kita merayakan Paskah, kita akan sekali lagi merenungkan tentang kebangkitan Yesus Kristus yang memberikan “pengharapan hidup”. Kita adalah orang-orang yang telah beroleh kasih karunia dan pengharapan hidup yang kekal. Tapi seringkali kita kehidupan kita tidak menunjukkan bahwa kita memiliki pengharapan yang hidup, sebaliknya kita hidup tanpa pengharapan. Oleh karena itu, umat Kristen harus yakin bahwa melalui kebangkitan Yesus Kristus, kita telah memperoleh pengharapan yang hidup, dengan demikian barulah kita akan sungguh-sungguh menyatakan hidup yang berpengharapan.
Yesus Kristus telah bangkit, Dia sungguh telah bangkit! Dalam 1 Kor. 15:1-11 dicatat Paulus memberikan kesaksian tentang kebangkitan Yesus, dan nas firman Tuhan pagi ini, ayat 12-20 memberitahukan kita, apa konsekuensi kalau Yesus Kristus tidak bangkit. Dalam beberapa bagian firman Tuhan Yesus sendiri telah menubuatkan tentang kebangkitan-Nya, lebih-lebih di dalam Yoh. 11:25 Dia juga mengatakan kepada Marta “Akulah kebangkitan dan hidup! Ini berarti kebangkitan Yesus juga memberikan pengharapan pada hidup yang akan datang. Orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Dalam nas firman Tuhan yang sama, Paulus juga mengatakan ada banyak orang yang menyaksikan kebangkitan Yesus, termasuk Paulus sendiri (ay. 5-8). Seperti yang dikatakan Paulus, andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka, sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu ( ay. 14), bersaksi dusta (ay.15), sia-sialah kepercayaan kita (ay.17), dosa tidak diampuni (ay. 17), binasa (ay. 18) dan tidak ada pengharapan (ay.19). Dalam situasi seperti ini, kita bukan hanya bersaksi dusta kepada orang lain, tapi juga bersaksi dusta kepada Tuhan. Andaikata Tuhan yang kita percayai tidak bangkit, maka kita adalah orang-orang yang paling malang (kasihan) dari segala manusia, bahkan lebih kasihan dari segala makhluk.
Puji Tuhan, karena Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung, berikutnya kita yang percaya kepada-Nya akan ikut dibangkitkan. Karena alasan ini maka kita akan dapat secara aktif menjalani kehidupan kita di dunia ini dan menjadi orang yang berpengharapan. Dalam setiap waktu, sebagai orang Kristen kita harus hidup seperti Kristus untuk menjadi berkat bagi orang lain. Bahkan ketika ajal tiba, kita akan memiliki hati yang bersyukur, karena kita memiliki pengharapan hidup yang kekal. Ketika seorang filsuf Yunani Socrates akan meninggal, temannya bertanya apakah dia akan dibangkitkan, dia menjawab, “Saya harap begitu.” Namun, seorang penjelajah bernama Walter Sir Raleigh sebelum dipenggal, ia menulis dalam Alkitab “Dari dunia, kuburan dan debu ini, Allahku akan membangkitkan aku!” Satu deklarasi yang sangat indah! Kristus bangkit: kita menang, kita bangkit.