Hits: 6
Referensi Nas Alkitab
Bahan renungan kita hari ini diambil dari nas alkitab berikut ini, (silahkan klik untuk membaca ayat-ayat alkitab di bawah ini) :
Orang Kristen bukan setelah diselamatkan, bisa duduk sambil menunggu naik surga, terlebih mereka yang banyak mendengarkan kepercayaan bahwa “sekali selamat tetap selamat” dan berpikir kalau kita dibenarkan karena iman, bukan karena perbuatan, maka hidup mereka sudah terjamin dan mereka bebas melakukan apapun yang mereka inginkan. “Tidakkah kalian tahu, saudara- saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah (Rm 7:4). Ini adalah tugas setiap orang percaya. Yakobus sangat tegas mengatakan: “Iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yak. 2:26).
Paulus juga mengakui dan memberitahukan kita bahwa untuk menyelesaikan tugas ini tidak mudah, tapi kita akan menghadapi banyak kesulitan dan pergumulan, seperti yang dikatakan ayat 15 “Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci (yang aku tidak ingin lakukan), itulah yang aku perbuat.” Dan juga seperti ayat 19 “Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.” Pergumulan seperti ini membawa banyak penderitaan bagi Paulus, sehingga ia mengeluh: “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini”? Sepertinya sangat tak berdaya (ay. 24). Tapi ia tidak menyerah begitu saja, sebab Tuhan kita tidak hanya disalib, mati dan dikuburkan bagi kita tapi Ia juga Tuhan yang bangkit bagi kita, dan Tuhan yang menang atas dosa serta kematian. Karena itu, Paulus melanjutkan dengan berkata: “Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita telah menyelamatkan kita” (Ay. 25). Ia tidak di sini saja menyatakan demikian, di Rm 8:35-39 ia mengulangi pernyataan yang sama dan menyanyikan lagu kemenangan ini: “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?…Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup,…, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Ya, dalam kehidupan Kristen kita seringkali juga menghadapi semua situasi ini, kita ingin melakukan hal-hal yang berkenan kepada Tuhan, tapi seringkali seperti apa yang dialami oleh Paulus juga “ada keinginan untuk berbuat baik, tetapi tidak sanggup melakukannya.” Kita juga mengeluarkan ratapan yang sama seperti Paulus “Alangkah celakanya aku ini! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?”
Ingatlah, jangan menyerah dan putus asa, karena selanjutnya Paulus berkata: “Syukur kepada Allah! melalui Yesus Kristus, Tuhan kita, sudah melepaskan kita” (Ay. 25). Sebab Siapakah yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus? (Rm 8:35) Dan dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita (Rm 8:37). Kita akan selamat dengan mengandalkan Yesus Kristus, Tuhan kita, bukan mengandalkan diri sendiri atau jalan pintas lain. Kita harus mengandalkan Yesus Kristus untuk melatih diri terus menerus dan bertumbuh.
Di sini mengingatkan kita, jangan terkejut bila kita mengalami pengumulan seperti itu, karena ini berarti bahwa kita memiliki sikap berbuah bagi Tuhan. Sebaliknya, jika kita tidak pernah ada pergumulan seperti itu, maka kita perlu mengintropeksi diri, apakah saya hanya seorang “Kristen yang hidup asal hidup saja”? Seperti jemaat di Laodikia yang ditegur oleh Yesus (Why. 3:) atau rohani kita sudah mati rasa, dan dalam keadaan sekarat, atau hanya “Kristen” boneka, atau bahkan yang tidak memiliki hidup karena hanya orang yang mati rasa, dalam keadaan sekarat, dan tak bernyawa yang tidak mempunyai pergumulan.