Hits: 9

Referensi Nas Alkitab

Bahan renungan kita hari ini diambil dari nas alkitab berikut ini, (silahkan klik untuk membaca ayat-ayat alkitab di bawah ini) :

Efesus 1:3-14

“Berkat” adalah yang paling sering terlihat ketika tahun baru. Ini menunjukkan bahwa hal inilah yang didambakan orang, mereka berharap di tahun baru dapat menampung lebih banyak berkat. Psikologis keinginan ini bahkan menyebabkan orang sengaja menempelkan huruf “berkat” secara terbalik. Umumnya orang hanya tahu bahwa huruf “dao” mempunyai arti menuangkan, juga “dao/jatuh” dan huruf “dao/tiba” ada kemiripan pengucapannya; maka huruf berkat ditempelkan di pintu depan, yang berarti bahwa membuka pintu untuk menyambut berkat besar yang akan tiba. Kapan kebiasaan ini dimulai? Tentu saja, ada beberapa cerita, tetapi yang lebih banyak diterima, yaitu: singkatnya yaitu suatu hari ketika kaisar dinasti Ming Zhu Yuan zhang keluar, orang-orang di pintu setiap rumah menempelkan huruf berkat, tapi ada satu keluarga karena buta huruf, kertasnya ditempelkan dengan terbalik, kaisar tampak sangat marah dan ingin memerintahkan untuk membunuh keluarga itu. Ratu segera mencegah dan menjelaskan bahwa keluarga tersebut bukan tidak hormat pada kaisar tapi mau menunjukkan bahwa ketika kaisar tiba, berkat datang segera di rumahnya. Kaisar sangat senang, ia bukan hanya tidak membunuh keluarga itu tapi juga memberi banyak hadiah emas. Jadi hal ini terus tersebar sampai saat ini.

Umumnya masih ada orang-orang yang suka menempelkan kertas merah bertulisan “Lima Berkat” di ambang pintu, yang berarti bahwa umumnya orang-orang mengharapkan lima “berkat”: yaitu, 1. Umur panjang, 2. Kekayaan. 3. Kesehatan, bebas penyakit dan tidak sakit dan hidup dalam damai sejahtera; 4. Cinta kebajikan, suka berbuat kebajikan; 5. Mati tenang: tidak mengalami bencana alam tak terduga, dapat memiliki akhir yang baik. Tapi semua ini hanyalah harapan, ada berapa orang sungguh-sungguh dapat menikmatinya, biarpun orang mendapatkan semua ini, tapi bukankah juga sering orang mengalami bahwa ini bukan berkat.

Dari sini kita dapat melihat bahwa berkat di dalam dunia ini, meskipun kadang-kadang tampak seperti “berkat” tapi sering juga membawa “bencana”, selain itu akan segera lenyap seperti awan. Tapi syukur kepada Tuhan, Efs. 1:3 memberitahukan kita: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” “Segala berkat rohani di dalam sorga.” Ini adalah berkat abadi dan tidak berubah selama-lamanya, juga tidak terpengaruh oleh waktu dan ruang serta telah disiapkan untuk kita di dalam Yesus Kristus.Setidaknya ada 5 bagian berkat sejati ini:
1. Di dalam Kristus Allah telah memilih kita (V4): sama seperti Allah telah memilih bangsa Israel dari segala bangsa, bukan karena Israel lebih baik dari bangsa lain, tapi ini adalah berkat istimewa. Demikian juga kita hari ini, tapi ada misi yang lebih penting dipercayakan, bahwa kita mewakili-Nya untuk menjadi terang bagi bangsa- bangsa (terang dunia).
2. Memperoleh status sebagai anak (V5): Siapakah kita ini? Bisa menjadi anak-anak Allah yang kekal, Maha kudus dan Maha mulia. Kalau anak maka kita harus memiliki sifat yang sama dengan Bapa, yaitu kudus, kasih, mengampuni, berbelas kasihan… Selain itu, kapanpun dan dimanapun kita juga harus berkomunikasi dengan Bapa. Kita sudah memiliki Allah pencipta sebagai Bapa, apalagi yang kita takutkan dan kuatirkan?
3. Beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa (V7): Ya, kita adalah orang-orang yang hina dan cemar. Tapi syukur kepada Tuhan, oleh keselamatan yang digenapi oleh Yesus Kristus di atas kayu salib, kita telah diampuni dan disucikan.
4. Dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu (v13). Penebang dan gembala untuk mengidenfikasi kayu dan ternaknya maka mereka membuat tanda di atas kayu dan ternaknya. Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Juru selamat kita, saat itu Roh Kudus sudah berdiam di dalam kita untuk menegaskan bahwa kita milik-Nya. Kita dapat hidup berkemenangan “ Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia” (1Yoh. 4:4).
5. “Di dalam Kristus”, kita mendapat bagian yang dijanjikan/warisan (V11,14). Karena janji Allah ini, kelak kita akan mendapatkan berkat, ini juga adalah pengharapan terbesar kita. Tujuan dari janji Allah adalah untuk memuji kemuliaanNya. Kita adalah umat kepunyaan Allah, bukan milik dunia. Karena kita penuh dengan berkat rohani, maka hidup kita jangan sama seperti orang-orang duniawi, tetapi supaya orang-orang dunia dapat melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa kita yang di sorga.

Akhirnya, mari kita mengintropeksi diri apakah kita sudah memperoleh berkat rohani ini? Sudahkah kita di dalam Kristus? Kalau masih belum ada di dalam Kristus dan memiliki hidup dari Tuhan, maka berkat rohani ini tidak bisa menjadi milikmu. Asalkan kita mau menerima Tuhan Yesus, memiliki hidup-Nya, di dalam Dia, dengan demikian, “berkat” Tuhan ini baru akan menjadi miliki kita.