Hits: 8

Kalau kita melihat sejarah penciptaan alam semesta dan segala isinya, kita akan melihat perbedaan antara Allah menciptakan manusia dan ciptaan Allah yang lain.

Pertama, Penciptaan dari hari pertama sampai hari kelima, kalimat yang sering muncul adalah: Berfirmanlah Allah, jadilah…. maka pada saat itu, apa yang dikatakan Allah pun terjadi. Tapi pada penciptaan manusia, kalimat yang diucapkan Allah berbeda, yaitu: “Berfirmanlah Allah:“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita”. Jadi, dari hari pertama sampai pada hari kelima penciptaan Allah tidak berdasarkan suatu pola atau bentuk, apa yang dikatakan Allah pada saat itu langsung jadi, tetapi pada hari keenam, ketika Allah menciptakan manusia, adalah menurut apa yang sudah ada yaitu gambar dan rupa Allah.

Kedua, penciptaan Allah dari hari pertama sampai hari kelima tidak menggunakan bahan, yaitu dari yang tidak ada menjadi ada. Tetapi ketika Allah menciptakan manusia, Allah menggunakan bahan yaitu debu dan tanah.

Ketiga, Pada penciptaan hari pertama sampai hari kelima, Allah tidak menambahkan sesuatu pada ciptaan-Nya. Apa yang sudah diciptakan, itulah yang jadi, Allah tidak menambahkan sesuatu pada apa yang sudah dijadikan-Nya, tetapi pada saat manusia diciptakan, Allah menambahkan sesuatu yang sangat istimewa yaitu menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya, dan manusia menjadi makhluk hidup karena nafas dari Allah.

Keempat, manusia memiliki tempat yang istimewa yaitu taman Eden, bahkan Allah memberikan kuasa kepada manusia untuk mengatur dan memelihara segala ciptaan Allah yang lain.

Dari perbedaan penciptaan manusia dengan ciptaan Allah yang lain, kita dapat melihat manusia memiliki jati diri (ciri-ciri dan gambar diri) yang luar biasa, karena manusia memiliki gambar diri dari Allah. Kalau kita memiliki gambar dan rupa Allah, maka seharusnya manusiamemiliki perilaku yang baik. Karena itu, jika kita memiliki gambar dan rupa Allah berarti:

1. Kita harus mematuhi Allah. Allah sudah menciptakan kita sedemikian rupa maka kita harus mematuhi Dia. Jadi, kalau kita adalah gambaran dari Allah, apakah perilaku kita sudah menunjukkan ke arah itu. Apakah kita masih hidup sesuka hati kita? Berbicara mematuhi Allah, bukanlah hal yang mudah di lakukan. Manusia pertama yaitu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa karena tidak mematuhi Allah. Mereka menentang dan melawan Allah. Mereka tidak sadar bahwa mereka adalah ciptaan Allah yang segambar dan serupa dengan Allah, yang harus tunduk kepada Allah. Tetapi mereka lebih tunduk kepada iblis sehingga jatuh ke dalam dosa.

2. Kita harus Meneladani  Allah. Allah menjadikan kita berdasarkan contoh atau model dari diri-Nya. “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Kej. 1:26-27). Oleh sebab itu, kita harus hidup sesuai dengan kehendak Allah  dan makin menyerupai gambar Allah. Kita harus meneladani sifat-sifat Allah yang penuh kasih, setia, kudus, baik dll. Kalau kita adalah gambaran dari Allah, ikutlah teladan hidup-Nya.

3. Kita harus senantiasa hidup berpusat pada Allah. Apapun yang menjadi persoalan hidup kita hari ini,  kita harus senantiasa memandang pada Allah yang telah menciptakan kita dan percaya pada-Nya dengan segenap hati.Kita ada karena Allah sumbernya. Allah adalah sumber dari segala sesuatu. Dialah yang menjadikan kita, maka apapun persoalan yang kita hadapi, kita harus kembali kepada-Nya. Karena Dia tahu kebutuhan ciptaannya dan Dia menguasai seluruh ciptaan-Nya. Kita adalah gambaran dari Allah, maka kita harus senantiasa mencari Allah dan hidup berpusat pada Allah. Kadang-kadang kita berdoa: “Tuhan tolonglah kami, supaya setiap orang yang melihat kami, juga melihat Allah. Ketika orang bersama kami, mereka merasakan kehadiran Allah.” Seharusnya memang demikian yang terjadi, ketika orang-orang melihat kita, mereka melihat Allah itu nyata ada. Bagaimana perilaku kita hari ini? Sungguhkah gambar dan rupa Allah ada di dalam diri kita? Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin.