Hits: 35
Berbicara tentang kesetiaan, kita sering mengaitkannya dengan Allah, memang ketika Yesus ada di dunia, Ia bukan hanya menunjukkan kesetiaan-Nya kepada Allah Bapa tapi kepada murid-murid-Nya juga Ia menunjukkan kesetiaan-Nya. Setelah kebangkitan-Nya, seharusnya Yesus bisa langsung kembali ke sorga karena misi-Nya di dunia telah selesai. Namun Ia masih tinggal di dunia empat puluh hari dan menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Karena kasih Yesus kepada murid-murid-Nya, Ia bersedia untuk meneguhkan iman murid- murid-Nya dalam empat puluh hari ini supaya setelah kenaikan-Nya para murid mempunyai kepastian dalam memberitakan Injil.
Dalam Yoh. 15:9-17 dicatat Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka adalah sahabat–Nya. Yesus berkata demikian karena Allah Bapa telah memberikan teladan terbaik: “Seperti Bapa telah mengasihi Aku” (ayat 9). Yesus mengalami kasih Allah Bapa, sehingga Ia menuruti perintah Bapa-Nya dan tinggal di dalam kasih-Nya. Karena itu Yesus dan Allah Bapa mempunyai hubungan yang sangat dekat. Meskipun jalan yang ditempuh Yesus tidak mudah, tapi karena ada damai sejahtera dan sukacita, Ia dapat menghadapi semuanya. Karena itu, kesetiaan Allah Bapa yang besar terus dinyatakan di dalam pribadi Yesus sebab semua ini karena kasih yang kekal.
Karena memiliki kasih Allah Bapa yang kekal, Yesus sungguh-sungguh mengasihi murid-murid-Nya. Yesus tidak menyebut murid-
murid-Nya sebagai hamba melainkan sebagai sahabat-Nya; inilah kesetiaan Yesus kepada murid-murid. Jika hubungan Yesus dan murid-murid hanya terbatas pada hubungan Tuhan dan hamba-Nya, pasti Yesus langsung kembali ke sorga tanpa peduli keadaan murid-murid-Nya. Namun, Ia tahu murid-murid masih dalam kebingungan karena itu Ia tetap tinggal di dunia selama empat puluh hari supaya murid-murid benar-benar yakin akan kebangkitan-Nya. Setelah mereka melihat sendiri dan memastikan kebangkitan Yesus barulah mereka dapat memberitakan Injil sampai ke ujung dunia. Karena itu, Yesus tetap tinggal di dunia sampai para murid percaya sepenuhnya tentang kebangkitan-Nya barulah Ia kembali ke sorga.
Yesus tidak hanya menemani murid- murid empat puluh hari lamanya tapi Ia juga memerintahkan mereka untuk saling mengasihi dan menghasilkan buah sebab Allah Bapa dan Yesus telah begitu mengasihi mereka. Setelah menghasilkan buah mereka akan memiliki janji Yesus yaitu apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu (ayat 16). Ini juga adalah janji Yesus kepada kita, apa yang kita minta kepada Bapa, diberikan-Nya kepada kita. Tapi kita harus kembali pada tuntutan dibalik janji ini yaitu kita harus saling mengasihi. Yesus telah mengasihi kita dengan kasih-Nya yang kekal, kita juga harus mengasihi Dia dan tetap tinggal di dalam kasih-Nya. Karena itu, kita harus menghayati kesetiaan Yesus kepada kita di dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita harus menuruti perintah-Nya kepada kita yaitu saling mengasihi, supaya apa yang kita minta kepada Bapa dalam nama-Nya, diberikan-Nya kepada kita.