Hits: 24

Hari ini kita akan merenungkan “Persekutuan Yang Erat”. Ada persekutuan yang erat, berarti ada juga persekutuann yang tidak erat. Pengertian persekutuan yang erat, tidak jauh berbeda dengan persaudaraan yang erat. Persaudaraan yang erat artinya setiap anggota keluarga memiliki ikatan tali persaudaraan yang kuat dan hubungan yang erat, ada komunikasi yang baik, saling mengasihi dan sehati dalam bertindak. Dalam Kis. 5:12-16 tidak terlihat gambaran yang jelas mengenai bentuk persekutuan yang erat, tapi kalau kita melihat Kis. 2:41-47; 4:32-37 jelaslah bahwa ada persekutuan yang erat terjadi di Serambi Salomo: kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing, mereka makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Apakah hari ini kita memiliki persekutuan yang erat?

Persekutuan yang erat sangat penting, karena memberi dampak yang luar biasa. Perbedaan gereja mula-mula dengan gereja-gereja masa kini adalah gereja mula-mula walau hanya komunitas yang kecil, tapi mereka mampu memberikan pengaruh yang luar biasa dilingkungannya. Dari Kis. 5:12-16 kita dapat melihat hal ini.

Pertama, Mereka dihormati orang banyak (ay.13b). Pada dasarnya kita sangat mengharapkan orang yang belum percaya mau datang bergabung dalam persekutuan kita. Demikian juga persekutuan orang percaya pada jemaat mula-mula merindukan supaya persekutuan mereka bisa diterima oleh mereka yang belum percaya. Tapi dalam ayat 13 dikatakan: orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Mengapa? Karena ternyata banyak tanda dan Mujizat yang luar biasa terjadi, yang belum pernah mereka lihat. Namun, mereka sangat dihormati oleh orang banyak (V.13b). Artinya akhirnya orang-orang yang belum percaya pun sangat menghormati mereka.

Kedua, terjadi pertumbuhan secara kuantitas. Persekutuan mereka mampu menarik banyak orang datang percaya kepada Yesus (ayat 14). Tentu hal initidaklah mudah, tetapi persekutuan mereka sungguh lain dari pada yang lain, sehingga orang-orang lain menjadi tertarik. Kebersamaan dan kesehatian mereka serta kuasa dari Allah memberikan daya tarik tersendiri bagi orang yang belum percaya. Oleh sebab itu apayang terjadi pada persekutuan yang erat berdampak pada peningkatan jumlah orang percaya.

Ketiga, pengaruh pada orang-orang di sekitar Yerusalem. Apa yang terjadi pada persekutuan jemaat mula-mula, bukan hanya berpengaruh pada orang-orang yang ada di Yerusalem, tetapi juga orang-orang yang ada di sekitar kota Yerusalem. Melihat apa yang dilakukan oleh para rasul, membuat orang-orang di sekitar Yerusalem membuka diri untuk masuk ke dalam persekutuan itu. Maka tidak mengherankan, Allah menambahkan orang-orang yang percaya dalam persekutuan itu.

Keberhasilan gereja mula-mula karena mereka memiliki persekutuan yang erat dan berpengaruh, itu terletak pada dua hal yakni adanya kuasa Allah yang bekerja di tengah-tengahnya (ayat 12a) dan persekutuan mereka yang intensif (ayat 12b). Setiap kali mereka bersekutu selalu ada kuasa Allah melalui perbuatan para rasul, orang-orang yang sakit dan orang-orang yang kerasukan disembuhkan. Intensif pertemuan mereka, membuat mereka lebih saling mengenal, memahami dan saling terbuka, sehingga tidak ada jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Mereka semua satu di dalam Tuhan.

Bagaimana dengan persekutuan gereja-gereja di dunia saat ini? Apakah dampak persekutuan jemaat mula-mula masih terjadi pada saat ini? Adakah kuasa Allah di tengah-tengah persekutuan kita hari ini? Kuasa Allah tidak hanya berwujud orang sakit disembuhkan, orang kerasukan disembuhkan, tetapi pada saat ada anggota persekutuan kita yang sedang mengalami kesedihan, kesusahan, atau terluka dan persekutuan kita dapat memberikan kasih, perhatian dan menguatkannya dan semua anggota persekutuan dapat bertumbuh bersama- sama, itu berarti kuasa Allah ada di tengah-tengah kita. Jika kedua hal ini ada pada gereja Tuhan, pastilah gereja akan bertumbuh

Gereja-gereja masa kini kelihatannya sedang tertidur. Kita selalu disibukkan dengan berbagai program rutin gereja, sibuk mencari pembicara yang hebat sehingga melupakan hal yang lebih penting dari itu. Kita melayani Tuhan, tetapi tidak mengalami kuasa-Nya. Kita selalu berkumpul di dalam gedung gereja, tetapi tidak membangun persekutuan. Karena itu gereja harus bangkit kembali dengan mengalami kuasa Allah dan memelihara persekutuannya. Dengan demikian barulah gereja akan memberi pengaruh yang luar yang biasa bagi yang belum percaya.