Hits: 42

Tahun Baru Tionghoa adalah hari raya yang sangat penting, dan semua orang sangat gembira merayakan hari yang sungguh istimewa ini. Ketika orang-orang bertemu, mulutnya penuh dengan ucapan berkat. Salah satu kata yang kita suka pakai adalah “penuh”, seperti: rumah penuh dengan kekayaan atau harta benda memenuhi rumah. Itu artinya kita suka berkat melimpah mengalir ke dalam rumah kita. Bahkan, Alkitab juga mengajarkan kepada kita bahwa ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, berkat-berkat Tuhan akan dicurahkan kepada keluarga kita karena kasih karunia-Nya adalah kasih karunia demi kasih karunia. Karena itu, kita sebagai orang Kristen Tionghoa harus bersyukur betapa besarnya anugerah Tuhan bagi kita.

Dalam Yohanes 1:16 dicatat “ Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia”. Kepenuhan di sini memiliki makna benar-benar penuh bukan setengah penuh atau kosong. Kasih karunia Kristus tidak terbatas, yang dapat diterima tidak hanya sekali tetapi juga dapat dinikmati tanpa habis-habisnya. Semakin kita menikmati anugerah Kristus, semakin kita menyadari bahwa sungguh penuh dan tidak terbatas anugerah-Nya. Karena itu, kita harus tahu seberapa ukuran kerohanian kita, barulah seberapa besar kita menikmati anugerah Kristus. Dari sini tampaknya kita harus terus-menerus melatih ukuran kerohanian kita sehingga kita dapat semakin menikmati anugerah Kristus yang melimpah itu. Dengan cara ini kita dapat mengalami kasih karunia demi kasih karunia di dalam kepenuhan anugerah Kristus.

Ingatlah kita tidak boleh menyia-nyiakan berkat yang telah diterima, tetapi hendaklah kita bersyukur. Semakin kita tahu untuk bersyukur, akan semakin banyak menerima berkat kasih karunia demi kasih karunia. Karena itu, kita harus kembali ke sumber berkat dan Ia bahkan akan terus mecurahkan berkat ke dalam hidup kita sampai hidup kita berkelimpahan.

Pada waktu kita melewati Tahun Baru Tionghoa dan mengalami kehidupan yang berkelimpahan, kita harus: bersyukur, menjalin hubungan dengan Kristus dan berbagi. Dengan rasa syukur kita tidak tergoda untuk melupakan bahwa Tuhanlah yang telah memberkati kita dan memenuhi segala kebutuhan kita. Untuk mencegah kita dari melupakan Allah, kita harus menjalin hubungan dengan Kristus supaya hubungan kita dengan Dia semakin akrab. Hidup kita akan mengalami kepenuhan, kelimpahan, dan kepuasan jikalau kita menjalin hubungan dengan Yesus Kristus. Akhirnya, kita harus ingat dengan berlimpahnya kehidupan kita, kiranya kelimpahan tersebut juga dapat memberkati orang lain. Anugerah Tuhan yang melimpah untuk kita ini harus disalurkan kepada orang-orang di sekitar kita juga. Jangan sampai berlimpahnya pemberian Allah membuat kita tidak berbagi bahkan melupakan SANG PEMBERI. Selamat Tahun Baru Tionghoa