Hits: 102
Iman Kristen itu berdasarkan pada fakta nyata, yakni Tuhan Yesus bangkit dari kematian. Jadi gereja ada karena ada kebangkitan Yesus Kristus. Orang Kristen adalah realis sejati, apakah itu berarti kita harus melihat fakta dulu baru percaya? Dari perikop ini, kita melihat kisah salah satu murid Yesus yang bernama Tomas. Dia memiliki dua sifat yang sangat berbeda:
- Sifat Pengabdian – Ketika Yesus mau pergi ke Yudea/Betani untuk membangkitkan Lazarus, murid-murid lain mengingatkan Yesus agar jangan pergi ke Yudea karena Yesus pernah diancam akan dibunuh, tapi kata Tomas kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” Dia rela mengabdikan dirinya kepada Tuhan walaupun harus mati.
- Sifat Pesimisme yaitu menguatirkan kemungkinan yang paling jelek. Dia adalah satu-satunya murid Yesus yang sangat pesimis atau selalu melihat segala sesuatu dari sisi negatifnya. Menurut Tomas jika Yesus tetap ke Yudea pasti akan mengalami kekerasan bahkan bisa dibunuh. Ketika Yesus mati disalib, Tomas tidak mau berkumpul dengan teman-temannya. Bagi Tomas kehilangan Yesus adalah kehilangan segala-galanya. Sifat pesimis inilah yang membuat dia tidak mudah percaya sebelum melihat bukti. Tomas menilai teman-temannya adalah orang yang bodoh karena mudah percaya pada perkataan Maria Magdalena. Menanggapi berita kebangkitan itu ia berkata: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambungNya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” (Yoh. 20:25).Tuntutan Tomas adalah tuntutan orang zaman sekarang.
Apa reaksi Tomas, ketika Tuhan Yesus hadir kembali di tengah-tengah mereka dan menunjukkan tangan-Nya yang mempunyai bekas paku kepada Tomas? Dia segera menghapus tuntutannya dan menggantikan dengan pengakuan: “Ya Tuhanku dan Allahku! Apa artinya kata-kata pengakuan ini? Dalam Bahasa Yunani Tuhan artinya κυριος yaitu orang yang berkuasa penuh atas segala sesuatu. Waktu itu sebutan κυριος berlaku untuk para dewa tertentu, kaisar Roma dan tuan tanah yang kaya. Jika Tomas mengakui Yesus itu κυριος mempunyai dua maksud yaitu penolakan dan pengakuan. Penolakan: bahwa bukan dewa, kaisar dan tuan tanah melainkan Yesuslah κυριος yang sebenarnya yang mempunyai kuasa atas atas segala sesuatu. Pengakuan Tomas ini akhirnya menjadi pengakuan iman. Roma 10:9 “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.”
Dalam ayat 29 “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Artinya:
a. Percaya yang benar, tidak perlu menuntut bukti karena kalau kita sudah melihat bukti berarti kita tidak perlu percaya.
b. Untuk mempercayai Tuhan Yesus yang bangkit, yang penting bukan bukti tetapi tanda yang mempengaruhi perubahan secara total: dari putus asa menjadi bersemangat, takut menjadi pemberani dan berani bersaksi.
c. Berbahagia yaitu ada janji berkat bagi setiap orang yang tanpa dasar melihat tetapi percaya. Kuasa kebangkitan-Nya dan damai sejahtera akan menyertai kita senantiasa.