Hits: 223
Orang Yahudi mempunyai banyak upacara agama, dan mereka berpikir bahwa sudah cukup apabila upacara-upacara itu dilaksanakan. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi penjelasannya terhadap Taurat baik, tapi kenyataannya praktek hidup sehari-hari tidak sesuai dengan yang mereka ajarkan. Mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Tuhan Yesus berkata: Hidup mereka tak ubahnya seperti kuburan yang luarnya tampak bersih tapi dalamnya penuh tulang belulang dan belbagai jenis kotoran. Di luar tampaknya benar di mata orang, tetapi di dalam penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
Ajaran Tuhan Yesus kepada ahli-hali Taurat dan orang Farisi tertulis di Luk. 11:37-54 dan Mat. 23:1-36, yang diringkas kembali oleh Tuhan Yesus menjadi satu kalimat “Berbahagialah orang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” Dari ayat yang pendek ini kita dapat melihat salah satu ciri khas warga kerajaan Allah adalah mempunyai kesucian hati. Ibadah yang benar harus dengan hati yang suci, tidak penuh kepalsuan dan sandiwara.
Kasih Tuhan itu sangat agung, Dia ingin setiap orang mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Dia. Dia menghendaki setiap orang bahagia dan beroleh keselamatan yang kekal. Karena itu, dalam Doa Bapa Kami yang diajarkan Tuhan Yesus dikatakan: “Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga…”. Allah ingin keadaan di surga yang penuh kedamaian dan sukacita itu terjadi di bumi. Tuhan menghendaki umat percaya dapat menikmati kebahagiaan itu di dunia ini sekarang bukan nanti.
Ada beberapa hal penting telah Allah lakukan supaya ketika kita beribadah kita dapat merasakan kehadiran-Nya:
1. Allah menjelma menjadi manusia — Supaya manusia dapat melihat dan merasakan kehadiran-Nya di tengah dunia ini. Ketika Allah hadir orang sakit disembuhkan, orang mati dihidupkan, orang susah dihiburkan dll.
2. Penebusan – Allah membenarkan manusia berdosa dengan mati untuk menebus dosa manusia.
3. Kebangkitan – Kebangkitan Yesus Kristus menyatakan bahwa musuh manusia yang yang tidak dapat diatasinya yaitu kematian, iblis dan neraka telah dikalahkan.
4. Kenaikan-Nya ke sorga – puncak dari kemenangan Tuhan Yesus untuk memerintah baik di surga maupun di bumi. Seperti yang dikatakan Yesus setelah kebangkitan-Nya: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.”
Alkitab memberi kesaksian bahwa setelah kebangkitan dan kenaikan-Nya ke sorga, Dia berkuasa di sorga dan di bumi. Dalam Kis. 7:55 Stefanus sebelum dilempari batu, penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu ia melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah. Itulah buktinya Tuhan Yesus sudah sampai ke sorga dan memerintah di sorga. Dia juga tetap berkuasa di bumi, di dalam Wahyu 1:13 jelaslah bahwa Tuhan Yesus ada di tengah-tengah kaki dian. Artinya Dia ada di tengah-tengah gereja memerintah. Contoh lain adalah Kis. 9:3-6, ketika Paulus dalam perjalanan ke Damsyik untuk membinasakan jemaat dan ia berjumpa dengan Tuhan, yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?”
5. Pentakosta – turunnya Roh Kudus membuktikan bahwa Yesus yang terangkat ke sorga benar-benar sudah sampai di sorga. Yesus berkata: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu (Yoh. 16:7). Pekerjaan Roh Kudus adalah menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh. 16:8) dan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:13). Roh Kudus menginsafkan kita akan dosa. Itulah sebabnya Yesus berkata: berbahagialah orang yang suci hatinya, yaitu orang yang sadar akan dosanya. Ketika kita sadar bahwa kita berdosa dan ada karya Allah di dalam Yesus yang telah mengampuni dosa kita, barulah kita akan melihat Allah. Artinya kita akan merasakan kehadiran/penyertaan Allah di dalam kehidupan kita.