Hits: 607

Ahitofel adalah penasihat raja Daud yang sangat dihormati, karena nasihat-nasihatnya sangat bijaksana, sampai Daud menganggap setiap nasihat Ahitofel itu seakan-akan perkataan Allah sendiri (2Sam. 16:23). Namun tidak disangka kesetiaannya kepada Daud berubah total tatkala ia bersekongkol dengan Absalom untuk merebut tahta Daud dengan cara kudeta dan membunuh Daud.

Mengapa bisa begitu? Ternyata Ahitofel mengganti kesetiaan itu dengan perhitungan untung rugi. Ia memperhitungkan bahwa Absalom akan naik tahta, maka ia meninggalkan Daud dan menyeberang kepada Absalom. Spekulasi ini diambil meskipun taruhannya adalah kedudukan dan nyawanya. Iblis mempunyai banyak cara untuk membinasakan manusia, salah satunya dengan membutakan mata hati manusia. Ciri-ciri orang yang buta mata hatinya, ia tidak secara mendalam memikirkan apakah perbuatannya dosa atau tidak. Orang yang mata hati/imannya buta itu jauh lebih berbahaya dari kebutaan mata secara fisik. Karena orang tersebut tidak menyadari, maka iblis membuat dia tertidur lelap sampai pada saat sudah berada di neraka, baru ia sadar tapi penyesalan sudah tidak ada gunanya.

Raja Daud ketika menghadapi pemberontakan anaknya dan pengkhianatan Ahitofel, adalah naik ke bukit Zaitun, ia menangis dan merendahkan diri berdoa kepada Tuhan: “Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN.” (2Sam. 15:31). Satu kalimat doa yang singkat tapi Tuhan mendengarkan doanya. Dari 2Sam.17:23, kita dapat melihatnya: Ketika dilihat Ahitofel, bahwa nasihatnya tidak dipedulikan, dipasangnyalah pelana keledainya, lalu berangkatlah ia ke rumahnya, ke kotanya; ia mengatur urusan rumah tangganya, kemudian menggantung diri.

Yesaya dipakai oleh Allah untuk memberitakan kepada dunia bahwa Allah yang menjelma menjadi manusia, yakni Yesus Kristus, namanya disebutkan orang Penasihat Ajaib. Tujuan kita datang beribadah adalah mendengarkan firman dari Penasihat Ajaib. Tuhan Yesus sebagai penasihat ajaib terus menerus memberi nasihat kepada umat-Nya, agar “tetap sadar dan berjaga-jaga karena si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya” (1Ptr. 5:8). Iblis tidak pernah mengawasi orang jahat secermat ia mengawasi umat percaya sebab orang jahat sudah berdiri di pihaknya tetapi orang percaya tetap dicobai agar jatuh. Iblis selalu mencari titik lemah dari umat Tuhan untuk menelannya. Karena itu kita harus waspada dan berjaga-jaga senantiasa.

Kenapa iblis digambarkan sebagai singa? Karena singa ketika mencari mangsa ia akan terus memantau mangsanya dari jauh, setelah pasti mangsanya baru disergap. Cara kita melawannya adalah dengan iman yang teguh (1Ptr. 5:9), yaitu jangan pernah meninggalkan pertemuan ibadah dan doa. Karena Tuhan akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan (1Ptr. 5:10). Ini adalah janji Tuhan Yesus yang harus kita pegang teguh. Karena “Kepada-Nya telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi (Mat.28:18). Dialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya. Amin.