Hits: 275

Dalam perikop ini dibicarakan tentang etika. Alkitab memberi tahu kepada kita hukum Allah yang terutama adalah kasih kepada Allah dan sesama.  Siapa sesama kita yang kita harus menyatakan kasih? Sesama kita yang pertama adalah orang tua kita. Mengapa? Orang tua adalah orang yang pertama kali mempunyai hubungan dalam kehidupan kita sebelum bertemu orang lain. Mereka yang memimpin dan menuntun kita melangkah yang pertama kali. Orang tua juga adalah wakil Allah sebagai pencipta. Karena itu dalam hukum kelima dikatakan hormatilah ayahmu dan ibumu. Sesama kita yang kedua adalah semua orang, baik yang mengasihi maupun membenci kita.

Apa yang harus kita lakukan terhadap sesama kita? Jangan menghakimi. Artinya jangan  mencari kesalahan orang lain dan menutupi kesalahan diri sendiri. Apa yang kita lihat dari orang lain belum tentu sama dengan keadaan yang sebenarnya karena manusia hanya  melihat dari luar saja. Kita dilarang menghakimi karena diri kita sendiri juga tidak lebih baik dari pada orang lain. Jadi janganlah kita menjadi orang yang munafik, lebih baik intropeksi diri apakah diri sendiri benar? Jangan tidak jujur dan sok tahu kesalahan orang lain. Contoh: imam Eli yang melihat Hana berdoa tetapi disangka mabuk. Manusia hanya mampu menilai manusia dari luarnya saja. Karena itu jangan mencuri kemuliaan Tuhan dengan sembarang menghakimi orang karena hanya Allah satu satunya hakim yang adil.

Ingat ada hukum menabur dan menuai. Prinsip ini berlaku dalam kehidupan manusia atas dasar penetapan Allah sendiri, agar tidak terjadi kekacauan di dunia. Apa yang ditabur orang itu juga yang akan dituai. Beberapa ayat dalam Alkitab sebagai contoh: Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu (Gal.6:7-8). Orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga (Ay. 4:8). Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana (Ams. 22:8). Mereka menabur angin, akan menuai puting beliung (Hosea 8:7). Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai ( 126:5 ).

Untuk itu selama masih ada kesempatan, marilah kita berbuat baik kepada semua orang. Kita hanya hidup satu kali di dunia tetapi sangat menentukan apa yang akan kita tuai itu tergantung apa yang kita tabur.